ikan lemuru
Denpasar (Metrobali.com)-
Indonesia saat ini tengah menggenjot sektor perikanan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Saut P. Hutagalung, Senin (29/9) mengatakan, total produksi ikan kalengan di Indonesia capai 40 hingga 45 ton per tahun. Berkurangnya produksi ikan kalengan ini terutama saat tahun 2010 terjadi kelangkaan ikan khususnya ikan lemuru (sardinella).
Ikan Lemuru adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Ikan Lemuru mengandung energi sebesar 112 kilokalori, protein 20 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 3 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 1 miligram.
Selain itu di dalam Ikan Lemuru juga terkandung vitamin A sebanyak 100 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Ikan Lemuru, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 80 persen.
Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) Ady Surya mengungkapkan langkanya ikan lemuru ini, terjadi di Selat Bali pada tahun 2010, karena itu Indonesia terpaksa harus impor ke negara seperti China, India dan Pakistan.
“Sementara ini selat Bali, selat Makasar, laut China Selatan Jawa Timur daerah pantai, Papua juga ada,” ungkapnya.
Seperti diketahui saat ini Indonesia telah memiliki UU Perikanan No.45 tahun 2009 dimana data menunjukkan 70 persen ikan banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita sendiri. Sementara bahan baku memang harus impor karena saat ini kondisi ikan di Indonesia mulai langka.
Di Indonesia, industri pengalengan ikan dimulai sekitar tahun 70-an di Muncar, Banyuwangi terus berkembang di Jembrana Bali, Belitung, Medan dan lainnya. Hingga saat ini terdapat 40 pabrik yang aktif mengolah tuna/cakalang, mackarel dan sardine. Kapasitas terpasang untuk tuna kaleng sebesar 350 ribu ton/tahun namun baru direalisasi sebanyak 45 persen. Untuk sardine/mackarel sebesar 250 ribu ton/tahun dengan realisasi sebesar 40 hingga 50 persen.
Terkait langkanya ikan lemuru ini Kadis Perikanan dan Kelautan provinsi Bali I Made Gunaja mengatakan pihaknya saat ini belum bisa merencanakan untuk membudidayakan ikan lemuru tersebut karena kondisi Bali belum memungkinkan untuk itu.
Pihaknya saat ini hanya tengah mengkaji mengapa ikan tersebut bisa langka di perairan Bali. Diduga langkanya ikan jenis sardine ini akibat pencemaran lingkungan. SIA-MB