kakap

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali menghasilkan devisa sebesar 1,88 juta dolar AS dari ekspor ikan kakap selama empat bulan periode Januari-April 2015, meningkat 16.57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,61 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis (11/6) mencatat realisasi perdagangan luar negeri, menunjukkan, devisa tersebut diperoleh dari pengapalan 227,9 ton ikan kakap selama empat bulan pertama 2015.

Volume tersebut 15,62 persen dibanding empat bulan pertama tahun 2014 hanya mengapalkan 197,1 ton.

Ikan kakap hasil tangkapan nelayan Bali selama tahun 2014 mampu menghasilkan 4,06 juta dolar AS merosot 38,80 persen dibanding tahun sebelumnya mencapai 6,64 juta dolar AS.

Ikan kakap merupakan salah satu dari delapan jenis produk perikanan dan kelautan Bali yang menembus pasaran luar negeri dengan memberikan andil hanya 1,16 persen dari total ekspor Bali mencapai 162,70 juta dolar AS.

Sedangkan hasil perikanan dan kelautan secara keseluruhan selama empat bulan pertama 2015 tercatat 41,96 juta dolar AS, meningkat 20.34 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 34,87 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menambahkan, ekspor ikan dan udang, termasuk kakap merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Ikan dan udang tersebut paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang menyerap 31,95 persen, menyusul Jepang 18,91 persen dan Australia 5,48 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Singapura satu persen, Hong Kong 5,92 persen, Spanyol 3,49 persen, Belanda 0,44 persen, Thailand 6,59 persen, Jerman 0,31 persen dan Prancis 0,28 persen.

Sisanya 25,53 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri, ujar Panasunan Siregar.

Pemerintah Provinsi Bali memacu pembangunan bidang kelautan dan perikanan antara lain memberikan bantuan mesin tempel kepada para nelayan sebagai upaya meningkatkan hasil tangkapan.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja, Bali memiliki potensi perikanan tangkap cukup tinggi, namun cukup sulit meningkatkan produksi karena masih kurangnya sarana tangkap para nelayan.

Potensi perikanan tangkap di Bali setiap tahunnya sekitar 147 ribu ton, pada tahun 2014 hasil tangkapan baru mencapai 108 ribu ton. AN-MB