bursa efek

Jakarta (Metrobali.com)-

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat dibuka melemah 4,95 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.200,36 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 1,24 poin (0,14 persen) ke level 884,04.

“IHSG BEI cukup rawan koreksi, sentimen dari dalam negeri belum ada yang memberikan dampak besar bagi pergerakan indeks, karena masih menunggu kepastian terbentuknya tim kabinet,” kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Jumat (5/9).

Ia menambahkan bahwa sentimen eksternal juga belum mendukung seiring dengan konflik Ukraina yang berlarut dan belum ada kejelasan akan berakhir menjadi kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi Eropa.

“Selama ini, konflik di Ukraina menjadi perhatian pelaku bursa saham global,” katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, bank sentral Eropa (ECB) untuk segera mengambil langkah-langkah stimulus tambahan guna mendongkrak pertumbuhan dan inflasi.

Analis Samuel Sekuritas Aiza menambahkan bahwa ECB kembali memangkas suku bunga acuan dari 0,15 persen menjadi 0,05 persen dan mengumumkan rencana pembelian aset untuk mempercepat pemulihan ekonomi Eropa.

“Keputusan ECB itu dapat mendukung penguatan bagi bursa Asia, termasuk indeks BEI,” katanya.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa menguatnya harga minyak sawit mentah (CPO) akan menambah sentimen positif bagi saham-saham yang tergabung dalam sektor itu.

“Kami memperkirakan hal ini akan memberikan sentimen positif bagi saham-saham CPO di dalam negeri dn berdampak pada IHSG BEI,” katanya.

Sementara itu terpantau pergerakan indeks BEI pada pukul 09.30 WIB bergerak berada di area positif atau menguat 17,03 poin (0,33 persen) menjadi 5.222,41.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 83,42 poin (0,33 persen) ke level 25.214,50, indeks Nikkei naik 33,32 poin (0,21 persen) ke level 15.709,50 dan Straits Times melemah 18,65 poin (0,63 persen) ke posisi 3.328,50. AN-MB