Palu (Metrobali.com)-

Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan identitas seorang terduga teroris yang tewas saat terjadi kontak tembak dengan polisi di Kabupaten Poso, Kamis (6/2), hingga ini masih misterius.

“Kami masih menunggu informasi dari masyarakat yang kehilangan keluarga,” kata Ari Dono di Palu, Jumat (7/2).

Dia mengatakan jika ada keluarga yang merasa kehilangan bisa memberikan informasi agar jenazah tersebut bisa dikembalikan.

Sementara itu satu jenazah lainnya sudah teridentifikasi karena saat ditangkap kondisinya masih hidup dan mengalami luka tembak di kaki.

“Dia meninggal karena kehabisan darah karena jarak perjalanan yang jauh, yakni sekitar tiga–empat jam jalan kaki,” katanya.

Kedua jenazah saat ini berada di RS Bhayangkara Palu, dan telah dilakukan autopsi.

Sementara itu, informasi yang dihimpun di Polda Sulawesi Tengah, ciri-ciri fisik terduga teroris yang belum teridentifikasi itu antara lain rambut hitam lurus, badan agak gemuk dan berkulit gelap, dagu berjanggut, serta tinggi badan sekitar 170 cm.

Terduga anggota kelompok sipil bersenjata itu meninggal dunia karena mengalami luka tembak di kepala.

Kontak tembak itu menelan tiga korban jiwa, satu dari anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah Sub Detasemen Gegana, dan dua dari kelompok radikal.

Bhayangkara Dua Putu Satria Wirabuana meninggal dunia karena tertembak di bagian dada yang menembus jantungnya.

Lokasi kontak senjata itu terjadi di Gunung Padang Lambara, Kecamatan Poso pesisir Selatan, yang berada di ketinggian 1.035 meter di atas permukaan laut.

Saat ini aparat keamanan gabungan terus melakukan pencarian kelompok teroris yang dipimpin Santoso yang diduga bersembunyi di hutan belantara di perbatasan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong. AN-MB