Foto: HUT Pertama IHGMA DPC Buleleng diisi Seminar dan Expo dengan tema “ Menuju SDM Unggul di Era Digital 4.0″

Singaraja (Metrobali.com)-

Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPC Buleleng dalam rangka ulang tahunnya yang pertama mengadakan Seminar dan Expo dengan tema “ Menuju SDM Unggul di Era Digital 4.0″ belum lama ini di Singaraja.

Seminar ini untuk meningkatkan kompetensi para pelaku pariwisata dalam menjawab tantangan terkait revolusi Industri 4.0,

Seminar menghadirkan pembicara Yoga Iswara, BBA, BBM, MBA, CHA dan I.G.A.N Dharma Suyasa, CHA . Acara juga  dirangkai dengan Seminar “How to Optimize F&B Revenue” dengan pembicara Drs. I GN Wiantara, M.BA.,M.M.

Diharapkan peserta seminar yang terdiri atas pelaku pariwisata di Bali Utara akan siap menghadapi perkembangan revolusi Industri 4.0.

“Peningkatan kualitas SDM menjadi sangat relevan, dan sudah saatnya untuk kita mewujudkan SDM unggul, dengan melakukan akselerasi dan bersaing dengan daerah lain,” kata Ketua IHGMA DPC Buleleng I Wayan Sudartayana, S.E.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, IHGMA DPC Buleleng telah melakukan karya nyata di dalam dunia Usaha dan Industri, yaitu melakukan Mentorship Program dan Sinkronisasi Kurikulum terhadap 3 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta di Singaraja.

Selain itu IHGMA DPC Buleleng menggandeng organisasi lainnya seperti PHRI, Trash Hero, Suksma Bali dan Masyarakat sekitar di dalam mensukseskan program World Clean Up Day.

“Ke depan, kita akan tetap berperan aktif bersama stakeholder terkait untuk meningkatkan SDM dan destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Bali Utara,” ujar Sudartayana.

Dikatakan, seiring perkembangan teknologi saat ini telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi terutama Internet telah berdampak bagi perkembangan dunia usaha termasuk, industri di bidang pariwisata.

Dengan mesin pencari Google bertipe voice search atau aplikasi tertentu sudah bisa membantu untuk menemukan yang dibutuhkan, seperti hotel, travel, restoran, bahkan jarak tempuh suatu destinasi wisata, harga makan dan minuman dan lain sebagainya dapat ditemukan dengan cepat.

“Saat ini kita sudah hidup di era revolusi Industri 4.0, suatu era yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya, suatu era yang membawa tantangan yang harus kita hadapi sekarang ini,” kata Sudartayana.

Acara juga dirangkai dengan Seminar “How to Optimize F&B Revenue. Dengan pembicara Drs. I GN Wiantara, M.BA.,M.M.

Sebagai bagian dari penguatan bidang pariwisata, industri kreatif menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mendatangkan devisa melalui pengembangan bidang food and beverage (kuliner).

“Industri food and beverage ini harus menjadi salah satu daya tarik yang memiliki daya saing dalam berkompetisi dengan destinasi lain di dunia,” pungkas Sudartayana. (dan)