Redika

Denpasar (Metrobali.com)-

Pulau Bali dengan kekayaan budayanyanya yang beragam, telah berkembang pesat melalui promosi pariwisata yang dilakukan dengan gencar. Pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun terus meningkat. Meski demikian , Bali yang relatif kecil di banding pulau lainnya di Indonesia, ternyata tak memiliki sumber energi listrik yang cukup untuk menggerakkan roda perekonomiannya.

Mantan General Manajer PLN Distribusi Bali, IBG Mardawa, dalam bincang siang dengan sejumlah awak media di Warung Tresni Denpasar, Selasa, 4/2/2014, memaparkan kondisi kelistrikan Bali. Menurutnya kelistrikan Bali dipasok melalui 4 pusat pembangkitan dengan kekuatan 820 MW, yakni PLTG Gilimanuk (130 MW), PLTD/PLTG Pemaron (210 MW), PLTD/PLTG Pesanggaran (280 MW) serta kabel laut 2x 100 MW, dengan beban puncak 721 MW. Dari semua itu hampir 80% menggunakan BBM jenis solar, sehingga produksi listrik di Bali tergolong amat mahal.

Ketika ditanya salah satu wartawan tentang pemanfaatan potensi PLTP Bedugul, Mardawa yang didampingi seluruh Manajer Bidangnya menjelaskan, bahwa potensi energi listrik yang bisa diproduksi PLTP Bedugul merupakan potensi paling besar yang dimiliki Bali. Sementara dari sisi harga produksi, Geothermal dijelaskan sebagai energi murah dan ramah lingkungan.

Namun menurut Mardawa, saat ini pembangunannya sedang dihentikan. “Itu dilakukan pihak swasta bukan proyek PLN, nantinya bila listrik itu ada, dari mana pun sumbsernya PLN akan membeli sesuai harga yang disepakati”, jelas Mardawa yang akan menempati jabatan barunya sebagai General Manager PLN Jawa Timur. Karena itu PLTP Bedugul tidak masuk dalam rencana pengembangan di PLN.

Untuk menjaga stabilitas dan kehandalan pasokan listrik, sesunggunya PLN Bali telah memiliki rencana strategis hingga tahun 2020 ke depan, antara lain, Penambahan kabel laut 2×100 MW yang diperkirakan selesai pada Juli tahun ini. Selanjutnya ada pembangunan PLTU Celukan Bawang dengan kapasitas 3x135MW di mana akhir tahun 2014 akan masuk 135 MW. PLTU Celukan Bawang nantinya bisa dikembangakan hingga 500MW. PLN juga tengah merencanakan pembangunan Bali crossing tower antara Watudodol, Banyuwangi dan Segara Rupek, Gilimanuk dengan estimasi selesai tahun 2017 dengan kapasitas 1.800MW.    

Menanggapi pernyataan Ketua Bali Corruption Watch, Putu Wirata Dwikora, terkait dengan wacana PLTP Bedugul yang dianggap menghina proses dan kesepakatan sebelumnya setelah berbagai elemen, PHDI, LSM, DPRD Bali, menolak eksplorasi Geothermal di Bedugul. Terkait dengan hal itu, Humas PLN Distribusi Bali, Wayan Redika menjelaskan, pernyataan IBG Mardawa, merupakan respon dari pertanyaan seorang wartawan. “Penjelasan itu hanya soal potensi energi yanga ada di Bali, sama sekali tidak ada pernyataan yang meminta untuk melanjutkan PLTP Bedugul”, tegas Redika. Pada prinsipnya, PLN hanya sebagai pembeli listrik dari manapun sumbernya. “Jadi tidak ada kewenangan PLN Bali akan melanjutkan atau tidak, semuanya tergantung pada masyarakat Bali”, imbuhnya.    RED-MB