panusunan siregar 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Subsektor hortikultura (NTP-H) dalam pembentukan nilai tukar petani (NTP) Bali perannya turun sebesar 2,85 persen dari 107,96 persen pada November 2014 menjadi 104,89 persen pada Desember 2014.

“Penurunan NTP pada subsektor hortikultura itu dipengaruhi melemahnya indeks harga yang diterima petani (Lt) sebesar 0,40 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat (9/1).

Ia mengatakan, menyusul indeks harga yang dibayar petani (Lb) meningkat sebesar 2,52 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani dipicu oleh berkurangnya indeks harga kelompok buah-buahan sebesar 1,39 persen.

Padahal sisi lain kelompok sayur mayur dan tanaman obat mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,78 persen dan 1,35 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, komoditas pada kelompok buah-buahan mengalami penurunan antara lain jeruk, mangga, nangka, anggur dan sumangka.

Sementara kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Lb) didorong oleh indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,77 persen serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 1,80 persen.

Subsektor hortikultura merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Empat lainnya meliputi subsektor perikanan, tanaman pangan, peternakan dan perkebunan.

Dari lima komponen tersebut seluruhnya mengalami penurunan dan satupun tidak ada yang mengalami peningkatan, ujar Panasunan Siregar. AN-MB