Panusunan Siregar-Kepala BPS Kalteng-DeTAK (1)

Denpasar (Metrobali.com)-

Andil subsektor hortikultura (NTP-H) dalam pembentukan nilai tukar petani (NTP) Bali mengalami kenaikan sebesar 1,44 persen dari 99,07 persen pada Februari 2014 menjadi 100,49 persen pada Maret 2014.

“Kenaikan NTP pada subsektor hortikultura berkat naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,76 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,32persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Sabtu (5/4).

Ia mengatakan, demikian pula kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya indeks harga kelompok buah-buahan dan tanaman obat masing-masing sebesar 2,67 persen dan 2,50 persen.

Naiknya indeks harga kelompok buah-buahan antara lain disebabkan oleh naiknya harga komoditas anggur sebesar sepuluh persen, jeruk 6,27 persen dan sawo 2,42 persen.

Panusunan Siregar menambahkan, kenaikan indeks harga tanaman obat antara lain disebabkan oleh naiknya harga jahe sebesar 5,15 persen dan lengkuas 1,76 persen.

Sementara itu kelompok sayur mayur mengalami penurunan indeks sebesar 0,30 persen yang antara lain dipicu oleh turunnya harga kembang kol sebesar sepuluh persen dan bawang daun juga sepuluh persen.

Pada sisi lain kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,38 persen serta gabung biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,15 persen.

Subsektor tanaman pangan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima komponen itu tiga di antaranya mengalami kenaikan dan dua menunjukkan angka penurunan.

Ketiga komponen yang mengalami kenaikan selain subsektor hortikultura juga tanaman perkebunan rakyat dan suksektor peternakan. Dua sektor yang mengalami penurunan meliputi tanaman pangan dan subsektor Perikana..

NTP Bali pada Maret 2014 sebesar 1104,33 persen, naik 0,76 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 103,55 persen. Kondisi itu lebih tinggi dari rata-rata NTP tingkat nasional yang tercatat 101,86 persen, ujar Panusunan Siregar. AN-MB