Jembrana (Metrobali.com)-

Hidrochepalus (kepala membesar) Ni Made Ika Purnami asal Banjar Pangkung Jajang Desa Tukadaya Kecamatan Melaya, mendapat kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Jembrana. Balita berusia 8 bulan, putri ke 11 dari pasutri I Ketut Wardana dengan Ni Ketut Sumiasih itu menderita Hydrochepalus sejak lahir.

Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Kadis Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta mengatakan banyaknya balita di Jembrana terkena penyakit Hydrochepalus sudah seharusnya menjadi pelajaran dan perhatian serius kita bersama. Sebab penyakit Hydrochepalus bukan penyakit keturunan dan sangat bisa dihindari apabila masyarakat menyadari dan mengikuti aturan kesehatan.

Menurutnya ibu-ibu rumah tangga harus selalu mengecek kesehatan kehamilannya. Sebab ibu rumah tangga yang berusia diatas 30 tahun sangat rentan terkena penyakit ketika hamil. “Sesuai anjuran pemerintah, dua anak saja sudah cukup“ ujar Artha.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Putu Suasta mengatakan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang terkena hydrochepalus, salah satunya adalah faktor usia.

Jika usianya sudah mencapai 40 tahun ke atas menurut Suasta termasuk usia sangat rentan terkena penyakit. Selain itu, jumlah dan waktu kelahiran yang terlalu banyak karena tidak menggunakan KB juga menjadi salah satu penyebabnya.

Untuk itu dr. Suasta mewanti-wanti agar ibu hamil selalu memeriksakan kesehatannya. “Di Posyandu kita sudah siapkan tempat untuk konsultasi kesehatan hingga pengobatan. Jangan ketika sudah parah baru minta disembuhkan“ ujarnya. MT-MB