Keterangan foto: Brigadir I Gusti Kade Suka Miarta menjadi korban gempa bumi disertai tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi pada Jumat (28/9) lalu/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Duka mendalam dirasakan keluarga I Gusti Kade Sukadana (57) dan Ni Gusti Kade Miliasih (61) dari Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo.

Putra keduanya, Brigadir I Gusti Kade Suka Miarta menjadi korban gempa bumi disertai tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi pada Jumat (28/9) lalu.

Orang tua almarhum, I Gusti Kade Sukadana didampingi istrinya, Ni Gusti Kade Miliasih menuturkan, berita duka tersebut didapat dari teman anaknya (almarhum) satu letting, Sabtu (29/9) kemarin.

Saat terjadi musibah gempa bumi disertai tsunami lanjutnya, anaknya yang akrab dipanggil Gusti Mais sedang bertugas.

“Katanya saat itu sedang ada Festifal Palu Nomoni. Anak saya bertugas di Kesatuan Lantas Polres Palu” ujar Sukada didampingi kakak almarhum, Ni Gusti Ayu Putu Widiantari (35) ditemui di rumah duka, Minggu (30/9).

Almarhum menurutnya, bertugas di Palu setelah lulus dari SPN Singaraja tahun 2015.

“Lagi lima hari ia (almarhum) sebenarnya mau pulang karena akan menikah. Tahu-tahu ada berita begini” ujarnya sambil terisak.

Menurutnya, almarhum sangat dekat dengan ibunya. Bahkan sering menanyakan kondisi ibunya kalau menelpon dan mengirim uang kepada ibunya.

“Terakhir ia (almarhum) sempat mengirim uang Rp.1 juta kepada ibunya”tuturnya.

Pihak kelurga berharap jenasah almarhum segera dibawa pulang ke Bali untuk dikebumikan (diaben). Mereka juga memohon agar Polres Jembrana bisa memfasilitasi, karena kepulangan jenasah almarhum baru bisa dilakukan setelah ada tanda tangan dari pihak keluarga.

“Mudah- Mudahan Polres disini (Polres Jembrana) bisa membantu. Saya khawatir nanti anak saya (almarhum) ikut dikubur secara massal” harapnya.

Menurut ipar almarhum, Aiptu Ketut Sumadia (52), jenasah almarhum sudah berada di rumah sakit (RS) Bhayangkara Palu.

“Info terakhir katanya jenasah almarhum akan dipulangkan setelah upacara pelepasan jenasah hari ini. Mudah-mudahan benar” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag  Ops Polres Jembrana, Kompol M Didik Wiratmoko mengatakan, Polri pasti membantu kepulangan almarhum, namun hanya masalah waktu.

Pantauan di rumah duka, nampak keluarga dibantu sejumlah kerabat sedang memasang terob guna menyambut kedatangan jenasah. Sementara ibu-ibu sedang mejejaitan (membuat sarana upacara).

Pewarta: Komang Tole
Editor: Hana Sutiawati