Medan (Metrobali.com)-

Helikopter yang jatuh di depan Rumah Sakit Efarina Etaham di Kabupaten Karo diawali dengan tabrakan terhadap gardu listrik yang ada dekat pos pengamanan.

Kasubbid Pengelola Informasi dan Data Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan di Medan, Senin, mengatakan, tabrakan itu terjadi ketika helikopter tersebut akan lepas landas.

Ia menjelaskan, helikopter dengan nomor lambung PK-DAL DERAZONA itu merupakan milik RS Efarina Etaham yang datang dari Kabupaten Simalungun.

Kedatangan helikopter tersebut untuk menjempat tiga karyawan RS Efarina Etaham yakni Nilawaty Ginting (Kabag Pendapatan), Yahya Sembiring (Wakil Direktur), dan Torang Simanjorang (Kabag Umum).

Ketika akan lepas landas (take off), helikopter yang datang dari Simalungun tersebut menabrak gardu listrik yang ada dekat pos pengamanan RS Efarina Etaham.

Akibatnya, helikopter dengan penumpang lima orang tersebut jatuh di samping pos pengamanan RS Efarina Etaham pukul 10.55 WIB.

Dalam kecelakaan helikopter dengan pilot Budi Indra tersebut, satu penumpang tewas yakni Arif Setiawan yang berprofesi sebagai teknisi.

Sedangkan pilot Budi Indra, dan tiga karyawan RS Efarina Etaham mengalami kondisi kritis dan harus mendapatkan perawatan intensif. AN-MB