Tabanan, (Metrobali.com)-
Pada Jumat tanggal 28 Februari 2020 sekitar pukul 07.00 wita di Sawah milik I Made Putra, Subak Sembung Dukuh, Banjar Dukuh, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan telah ditemukan sosok mayat.
Identitas korban bernama I Ketut Candi, laki-laki, 60 thn, Hindu,  Bali,   pekerjaan Tani,  Alamat Banjar  Pondok Mekar,  Desa Tangguntiti,  Kecamatan Seltim, Kabupaten Tabanan.

Menurut saksi I Wayan Punia,  laki-laki,  44 thn, Hindu,  Bali,  Swasta,  alamat Banjar Dinas Pondok Mekar, Desa Tanguntiti, Kecamatan Seltim, Kabupaten Tabananan dan I Wayan Winada, laki- kaki, 56 thn, Hindu, Bali, Tani,  alamat. Banjar Nyampuan, Desa Tanguntiti, Kecamatan Seltim, Kabupaten Tabanan ditemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di sawah milik I Made Putra.

Kronologis kejadian sebagai berikut. Pukul 08.00 wita korban I Ketut Candi berpamitan dengan istrinya untuk mencari sisa padi atau munuh di sawah Banjar Dukuh Desa Kelating, Kecamantan Kerambitan, Kab. Tabanan.

Karena  I Ketut Candi tidak pulang-pulang sampai malam kemudian saksi yang juga menantu dari korban bernama I Wayan Punia,  kemudian mencari ke sawah di Banjar Dukuh Desa Kelating namun sampai malam korban tidak juga ditemukan.

Karena sampai malam belum ditemukan pencarian dihentikan dan dilanjutkan besok pagi.

Selanjutnya, Jumat tanggal 28 Pebruari 2020 sekitar  pukul 06.00 wita pencarian dilanjutkan di subak Sembung Kelating, Desa Kelating, Kecamatan  Kerambitan , Kabupaten Tabanan.

Pukul 07.00 wita korban ditemukan oleh saksiI Wayan Punia sudah dalam keadaan meninggal dunia. Setelah korban ditemukan saksi menghubungi saksi keluarga lainnya dan melaporkan kejadian tersebut Kepolsek Kerambitan.

Dari kejadian tersebut, pihak keluarga tidak melakukan otopsi terhadap mayat korban karena keluarga tidak ada kecurigaan lain tentang kematian korban karena korban juga dalam keadaan sakit-sakitan sakit pertigo.

Setelah diadakan pemeriksaan di Puskesmas Kerambitan II, jenazah korban langsung dibawa kerumah duka oleh pihak keluarga. Agar keluarga lebih waspada terhadap orang tua dhimbau  kepada keluarga terdekat supaya kejadian serupa tidak terulang. (SW-MB)