Hatta-Rajasa-13

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat politik Universitas Indonesia Agung Suprio menilai Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa lebih cocok atau tepat jika menjadi calon wakil presiden bagi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto karena peluangnya berpasangan dengan Aburizal Bakrie dan Joko Widodo memiliki kendala.

“Memang lebih (cocok,red)pas mendampingkannya dengan Prabowo,” kata Agung Suprio saat dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis (17/4).

Agung berpendapat, peluang Hatta bersanding dengan capres Golkar Aburizal Bakrie akan kandas karena Aburizal Bakrie telah menyatakan ingin didampingi pasangan yang berasal dari darah Jawa, sedangkan Hatta berdarah Sumatera.

Sementara itu, jika Hatta berpasangan dengan Joko Widodo, maka niatnya akan terganjal oleh sentimen negatif tokoh PAN lain yakni Amien Rais terhadap Jokowi.

“Hatta bukan sosok tunggal di PAN, ada Amien Rais yang punya pamor di PAN. Suara PAN akan bulat jika kedua sosok ini bersatu, sayangnya Amien Rais punya sentimen negatif terhadap Jokowi, artinya suara PAN akan ‘gembos’ jika memaksakan diri dengan Jokowi,” ujar dia.

Maka dari itu, kata Agung, Hatta hanya memiliki peluang menjadi cawapres Prabowo. Namun untuk menjadi cawapres Prabowo, maka Hatta harus melakukan lobi terhadap Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga memiliki hubungan besan dengan dirinya.

Perhitungan Agung, jika Hatta tidak mendapat “restu” dari SBY untuk mendampingi Prabowo, maka Prabowo boleh jadi lebih memperhitungkan kandidat-kandidat cawapres lain dari Partai Demokrat seperti Pramono Edhi dan Dahlan Iskan.

“Jika SBY bersepakat menghentikan konvensi lalu memilih Hatta, maka Hatta berpotensi meraih suara lebih besar, karena Hatta tidak hanya mendulang suara dari PAN tapi juga Demokrat. Oleh karena target sudah jelas Prabowo-Hatta, maka disinilah dituntut kepiawaian Hatta dalam melobi besannya agar memberikan suara Demokrat kepadanya, karena jika Hatta tidak mampu meyakinkan SBY maka Prabowo pun kurang memperhitungkannya,” kata Agung.

Dia mengatakan target Hatta saat ini lebih tepat ditujukan kepada partai Demokrat.

“Ini lebih pada ‘bargaining position’ Hatta dengan Partai Demokrat dan SBY,” ujar dia.