hashim djojohadikusumo

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto menganggap Jokowi-JK bukan musuh melainkan kawan tetapi beda visi misi politiknya.

“Prabowo anggap mereka (Jokowi-JK) bukan musuh tetap kawan tapi beda visi-misi politiknya,” ujar Hashim Djojohadikusumo usai menghadiri deklarasi dukungan Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (FSPP) kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta di Jakarta, Jumat (6/6).

Karena itu, lanjutnya, saat Prabowo-Hatta menghadiri deklarasi kampanye damai di Jakarta Selatan, Selasa (3/6) malam, mantan Danjen Kopassus tersebut memuji Jokowi maupun JK.

“Prabowo dari dulu santun dan dari dulu begitu lawan politik yah lawan politik jangan menjadikan masalah pribadi, jangan menjadikan musuh. Lawan politik bukan musuh,” ujar dia.

Terkait Joko Widodo tidak menyapa Prabowo Subianto saat deklarasi damai, ia menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat. Biarlah rakyat Indonesia yang bisa menilai siapa yang santun antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo.

Sebelumnya, Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Prabowo-Hatta siap mengikuti pemilu berintegritas dan damai serta tidak melakukan hal-hal negatif yang akan merugikan masyarakat Indonesia.

Dalam deklarasi damai, Prabowo menyebut Jokowi adalah saudaranya begitupun JK merupakan senior yang sangat dihormatinya.

“Jokowi adalah saudara saya, JK adalah senior yang saya hormati. Saya yakin mereka ada putra putra terbaik. Karena itu kami berjanji bahwa kami akan terima keputusan rakyat,” kata dia.

Ia mengungkapkan apabila Prabowo-Hatta menerima mandat dari rakyat Indonesia menjadi presiden dan wakil presiden maka siap bekerja keras untuk menyejahterakan bangsa ini.

“Tapi apabila mandat itu jatuh kepada Jokowi-JK kami akan hormati keputusan tersebut. Kami yakin Jokowi-JK adalah patriot-patriot bangsa apapun yang terjadi kami akan menjadi warga negara yang cinta tanah air,” ujar dia.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. AN-MB