Keterangan foto: Fete du Cinema atau Pesta Sinema yang berlangsung di Bentara Budaya Bali (BBB), Minggu (7/7), menghadirkan dua film terpilih dari Perancis/MB

Gianyar, (Metrobali.com) –

Setelah serangkaian program pemutaran di berbagai kota di Indonesia, sedari tanggal 27 Juni 2019, Fete du Cinema atau Pesta Sinema berakhir pada 7 Juli 2019 kemarin. Khusus penayangan yang berlangsung di Bentara Budaya Bali (BBB), Minggu (7/7), menghadirkan dua film terpilih dari Perancis, yakni sebuah petualangan keluarga berjudul Belle et Sébastien (2013) dan sinema bergenre komedi, Le Nouveau (2015).

Belle et Sébastien, disutradarai Nicolas Vanier, telah meraih penghargaan Film Terbaik pada tahun 2014 di KinoFest Children, sebuah festival film internasional di Ukraina. Mengisahkan tentang Sébastien (Félix Bossuet), seorang anak yatim piatu berusia 8 tahun yang hidup di sebuah desa kecil bersalju di Pegunungan Alpen ini, di tengah Perang Dunia Kedua. Ia bertemu dan menjinakkan seorang jalang yang ditinggalkan, diduga oleh penduduk desa membunuh domba mereka. Dia memanggilnya Belle, sementara para gembala memanggilnya “binatang buas” dan mencoba untuk menyingkirkannya. Kehidupan desa yang damai terganggu oleh kedatangan tentara Jerman yang ingin membongkar jaringan penyelundup ke Swiss.

Di sisi lain, seorang siswa baru bernama Benoit yang menjadi bahan olok-olok dan ejekan temannya menjadi fokus utama film garapan Rudi Rosenberg, Le Nouveau. Mengikuti saran pamannya, ia mengadakan pesta agar menyatukan teman-teman kelasnya, tetapi hanya tiga siswa tak populer yang muncul. Film ini meraih Best Feature Film Audience Award dan IndieJunior Award pada IndieLisboa International Independent Film Festival 2016, Best Film Filmmakers’ Jury Award My French Film Festival 2017, Best Film For La Convention de Genève International Press Award, Best Film Audience Award pada Zagreb Film Festival 2015.

Fete Du Cinema atau Pesta Sinema merupakan sebuah festival film Perancis yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia, terangkai dalam tematik tahunan dan berbagai kegiatan tertaut lainnya. Di Indonesia pemutaran film ini berlangsung di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Makassar.

Direktris Alliance Francaise Bali, Amandine Salmon, menyebutkan bahwa Fete Du Cinema diselenggarakan pertama kali pada 14 Juni 1985 di Perancis. Setelah beberapa tahun, barulah Fete du Cinema diselenggarakan pula di beberapa negara lain dan Indonesia. Adapun penyelenggaraan program ini di Indonesia merupakan buah kerja sama Institut Français d’Indonésie dan Alliance Francaise.

“Kami sangat berbahagia menyambut penyelenggaraan program ini dan terima kasih pada pihak BBB, juga hadirin yang menyaksikan pemutaran film hari ini. Film Belle et Sebastian sesungguhnya diadaptasi dari program TV berupa kartun, dan saya sudah menikmati serial ini sedari kecil. Saya berharap publik di Bali pun dapat menikmatinya, “ ungkap Amandine Salmon.

Pesta Sinema yang digelar pertama tahun 1985 diselenggarakan oleh Federasi Sinema Nasional Prancis (FNCF) bersama dengan Kementrian Kebudayaan Prancis dan persatuan profesi sinema. Sejak tahun 2004, BNP Paribas telah menjadi mitra pelaksana Festival Sinema.

Pada tahun 2019 ini Pesta Sinema diadakan di seluruh dunia, mengetengahkan film-film dengan fokus tematik seputar  Histoires d’amitiés (cerita persahabatan), Pour se faire peur (cerita horor), En forme pour l’été (cerita ketika musim panas) dan Hommage à Michel Legrand (tribut untuk Michel Legrand).

Selain di Bentara Budaya Bali, Pesta Sinema di Bali telah diselenggarakan pula di Mash Denpasar pada 29 Juni 2019 lalu.

Sumber: Bentara Budaya Bali