Buleleng (Metrobali.com)-

 

KBRN, Singaraja: Tanggal 11 September 2020, genap usia Radio Republik Indonesia menginjak 75 tahun sejalan dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia. Peringatan Hari Radio Nasional bertepatan dengan pertama kalinya Radio Republik Indonesia (RRI) mengudara. RRI adalah radio tertua yang masih bertahan di Indonesia dan menjadi alat pemersatu bangsa.
Pertama kali mengudara, 24 hari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan.

Berbagai tantangan mengiringi perjalanan RRI sebagai corong media informasi, edukasi dan hiburan. Sejalan dengan perkembangannya, RRI semakin berkembang dengan siaran yang lebih dinamis dan mengusung “Suara Identitas Keindonesiaan”.

Saat ini RRI melebarkan jangkauan dengan tidak hanya siaran radio, tetapi juga meluncurkan aplikasi “RRI Play Go” satu aplikasi untuk memperoleh beragam layanan berbasis multiplatform diantaranya portal rri.co.id, RRI 30 Detik (RRI30′), Be Young, aplikasi resmi RRI Play, dan RRI NET.

Perjalanan 75 tahun bukan sesuatu yang mudah, RRI harus terus berinovasi dan berkreasi terlebih saat ini seluruh negara di dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi masa sulit pandemi covid-19.

Dalam pidato tertulis Direktur Utama RRI, M. Rohanudin yang dibacakan Kepala RRI Singaraja, Ida Ayu Evi Handayani, peringatan yang ditandai melalui upacara bendera serentak di seluruh stasiun RRI di Tanah Air menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali tekad yang terkandung di dalam Tri Prasetya RRI sekaligus melakukan perubahan dalam cara bekerja.

“Tema peringatan 75 tahun Radio Republik Indonesia Bangkit Untuk Indonesia Maju, menjadi pesan moral dan penyemangat angkasawan/ti RRI dalam mendedikasikan dirinya untuk terus meneguhkan semangat kebersamaan dan pengabdiannya demi kemajuan bangsa, sekaligus mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama menghadapi pandemi covid-19,” ungkap Kepsta Evi Handayani dalam pidatonya.

Sejalan dengan visi RRI “Terwujudnya RRI Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang Terpercaya dan Mendunia”, Dewas dan Direksi telah berupaya meningkatkan performa dan reputasi radio republik indonesia demi meningkatkan kepercayaan publik baik dari sisi program siaran, infrastruktur maupun tata kelola lembaga.

Tahun ini selain mampu mempertahankan opini WTP RRI juga mampu menunjukkan reputasinya, baik ditingkat internasional maupun ditingkat nasional melalui berbagai penghargaan yang diraih. dari sisi program RRI menghadirkan program-program baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi covid-19.

Berpacu untuk membesarkan lembaga, Radio Republik Indonesia – RRI Singaraja juga berkomitmen untuk terus berkreasi dan berinovasi untuk menjadikan RRI Singaraja sebagai corong media publik di Buleleng. Hal itu dibuktikan dengan capaian prestasi diantaranya; masuk sebagai 10 Best Performance kategori Pagu Sedang dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Singaraja serta juara satu Lomba Iklan Layanan Masyarakat kategori informatif yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bali.

Dan paling membanggakan, ucap Kepsta Evi Handayani, sebagai kado istimewa Hari Radio adalah keberhasilan duta RRI Singaraja, Desak Putu Firsha Anandita, siswi SD Negeri 3 Banjar Jawa Singaraja sebagai juara satu nasional Lomba Bercerita Anak Dengan Harapan Merdeka Dari Covid. Tampil pada puncak peringatan Hari Radio ke-75 di Auditorium RRI Jakarta, Desak Firsha berhasil mengalahkan duta dari RRI Malang dan RRI Yogyakarta.

“Raihan RRI Singaraja tahun ini membanggakan, capaian prestasi ini sebagai motivasi untuk kita berpacu terus berbenah menghadapi tantangan kedepan. Masih banyak tugas yang harus dikerjakan,” imbuhnya.

Sementara Ketua Panitia Hari Radio ke-75 RRI Singaraja, Made Winingsih mengatakan, peringatan tahun ini paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perayaan ditengah pandemi covid 19 memaksa seluruh agenda kegiatan dilaksanakan dengan penuh kesederhanan dan tidak melibatkan pimpinan daerah, pensiunan, pemerhati, para pecinta RRI dan masyarakat umum.

“Mengingat kondisi pandemi corona yang perkembangannya sangat signifikan khusunya di Buleleng, akhirnya diputuskan kegiatan disederhanakan secara intern dan tidak menggelar kegiatan jalan santai seperti tahun lalu, dan di puncak acara tidak mengundang pihak luar,” jelas Winingsih.

Serangkaian peringatan Hari Radio ke-75 Tahun 2020 telah dilaksanakan berbagai kegiatan diawali pembukaan pada 11 Agustus lalu, disusul lomba intern antar seksi, kunjungan sosial ke Panti Asuhan Narayan Seva dan Yayasan Sesama-Sesama, ziarah tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Curastana Singaraja, Upacara Bendera Peringatan Hari Radio dan acara pamungkas Penyulutan Obor Tri Prasetya RRI di Wantilan Laksana Budaya RRI Singaraja. GS