Polres Buleleng melepas 1 ekor penyu temuan dan 72 ekor tukik dan bakti sosial berupa bersih-bersih pantai, bersama Pokmaswas, kelompok nelayan, pramuka, dan masyarakat pesisir pada Rabu (26/6) sore di Pantai Penimbangan Singaraja.

Buleleng, (Metrobali.com)-

Serangkaian Hari Bhayangkara ke 73, Tanggal 1 Juli 2019 mendatang, Polres Buleleng melaksanakan beberapa kegiatan. Salah satunya melakukan bakti sosial berupa bersih-bersih pantai, bersama Pokmaswas, kelompok nelayan, pramuka, dan masyarakat pesisir pada Rabu (26/6) sore di Pantai Penimbangan Singaraja. Setelah melakukan bakti sosial dilanjutkan dengan pelepasan 1 ekor penyu temuan dan 72 ekor tukik.
Usai melakukan bakti sosial dan pelepasan 73 ekor penyu dan tukik, Kapolres Buleleng AKBP Suratno,S.I.K didampingi Kapolsek Singaraja Kompol AA. Wiranata Kusuma,SH,MM, Plt Kasatpol Airud AKP Wayan Parta dan Perbekel Desa Baktiseraga I Gusti Armada mengatakan di hari Bhayangkara ke 73 terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan Polres Buleleng. Salah satunya melakukan bakti sosial di Pantai Penimbangan Singaraja ini dan sekaligus pula melepas 1 ekor penyu temuan serta 72 ekor tukik.”Pelepasan 73 Penyu di hari Bhayangkara ke 73, merupakan kegiatan pelestarian alam laut. Dimana Penyu merupakan satwa yang dilindungi, jadi sudah merupakan kewajiban bersama untuk melestarikannya” ucapnya tegas.
Iapun menegaskan pihaknya sangat apresiasi kepada masyarakat yang peduli dengan keberadaan penyu diperairan laut Buleleng dan keberadaan Pol Airud Polres Buleleng dalam melakukan pengamanan terhadap tindak pidana disepanjang perairan laut Buleleng.”Saya sudah 4 kali datang ke Pantai Penimbangan dalam hal kegiatan yang sama, berhubungan dengan pelestarian penyu. Semoga penyu dan tukik yang dilepas kehabitatnya bisa berkembang dengan baik” tandas Kapolres Suratno.
Sementara itu Perbekel Baktiseraga I Gusti Armada mengungkapkan sejak 2016 lalu dilakukan penangkaran penyu di Pantai Penimbangan, hingga kini sudah berjalan dengan baik.”Tahun 2016 berhasil diselamatkan 700 butir telor penyu. Selanjutnya di Tahun 2017 sebanyak 1500 telor, Tahun 2018 sebanyak 3600 telor dan di Tahun 2019 sebanyak 2000 telor.”Telor-telor itu setelah menetas dilepas kembali kehabitatnya dilaut” terangnya
Diungkapkan sebelum adanya penangkaran penyu di Pantai penimbangan, keberadaan penyu dibantai dan telornya dijarah. Dan kini patut diapresiasi, dimana masyarakat sangat peduli dan ikut melestarikan penyu yang merupakan satwa dilindungi.”Dari 100 ekor tukik yang dilepas ke habitatnya, sekitar 10 ekor yang selamat. Jadi penyu ini, memang sudah sepantasnya untuk dilestarikan dan dilindungi. Begitu juga terhadap kepedulian Polres Buleleng terhadap penyu ini, akan berdampak terhadap kepedulian masyarakat untuk secara bersama melakukan pelestarian penyu” tandas Armada.

Pewarta : Gus Sadarsana