Harga Minyak Turun

Singapura (Metrobali.com)-

Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin (18/8), namun tetap mendapat dukungan dari putaran terakhir ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang memicu kekhawatiran konflik militer skala penuh, kata analis.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 62 sen menjadi 96,73 dolar, sementara minyak mentah Brent untuk penyerahan Oktober turun 92 sen ke posisi 102,61 dolar pada perdagangan sore.

Desmond Chua, analis pasar pada CMC Markets di Singapura mengatakan, harga minyak didukung oleh berita Jumat bahwa Ukraina telah terdesak oleh kendaraan lapis baja Rusia setelah mereka memasuki wilayahnya. Moskow membantah serangan tersebut.

Para menteri luar negeri dari Ukraina, Rusia, Jerman dan Perancis terkunci dalam pembicaraan di Berlin untuk meredakan situasi yang tegang.

Tuan rumah Jerman mengatakan pada Minggu (17/8) bahwa pembicaraan “sulit” berakhir tanpa kemajuan konkret tetapi ada “beberapa kemajuan.” Investor takut konflik militer besar-besaran antara Rusia dan Ukraina akan mengganggu ekspor energi Rusia ke Eropa.

Rusia adalah produsen minyak terbesar ke dua di dunia, sementara Ukraina adalah penyalur utama ekspor gas Rusia ke Eropa Barat.

Harga minyak nampaknya telah dibangun dalam premi risiko setelah Rusia merebut Crimea pada Maret lalu dan menyuarakan dukungan untuk separatis di timur Ukraina. Para pemberontak bersenjata di produsen minyak mentah Libya dan Irak juga telah memberi kontribusi pada kenaikan harga. AN-MB