harga minyak

Singapura (Metrobali.com)-

Harga minyak dunia melemah di Asia pada Jumat (8/5), memperpanjang penurunan tajam sesi sebelumnya, karena pedagang cemas atas kelebihan pasokan global, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melemah 31 sen menjadi 58,63 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Juni turun 18 sen menjadi 65,36 dolar AS di perdagangan sore.

WTI telah jatuh 1,99 dolar AS di New York pada Kamis dan Brent ditutup turun 2,23 dolar AS di London.

“Ada volatilitas masuk ke pasar minyak mentah dalam beberapa hari terakhir dan kekhawatiran tentang meningkatnya pasokan minyak mentah adalah salah satu alasan,” Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets di Singapura, mengatakan kepada AFP.

“Pasar telah menjadi sensitif terhadap data tentang pasokan … Di satu sisi beberapa melihat pasokan sebagai melambat, namun jumlahnya tidak menunjukkan itu,” tambahnya.

Harga minyak ditutup di tertinggi 2015 pada Rabu setelah laporan stok resmi terbaru AS menunjukkan cadangan minyak mentahnya anjlok 3,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 Mei, penurunan pertama dalam 16 minggu terakhir.

Namun kegairahan di pasar mereda pada Kamis karena para pedagang mencerna data dalam laporan yang menunjukkan produksi minyak mentah hanya turun secara marginal, sebesar 4.000 barel menjadi 9,4 juta barel per hari.

Stok minyak mentah komersial di konsumen utama dunia itu, saat ini berdiri di 487 juta barel, lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun untuk sepanjang tahun ini, menurut Bloomberg News.

Pedagang telah berharap penurunan kuat dalam produksi AS bisa membuka cara untuk mengurangi kelebihan pasokan global yang telah menekan harga sejak tahun lalu.

Aw mengatakan para dealer selanjutnya akan meneliti laporan pekerjaan AS untuk April yang akan dirilis Jumat sore untuk mengukur apakah ekonomi cukup kuat bagi Federal Reserve memulai menaikkan suku bunga ultra-rendahnya.

Dunia usaha AS kemungkinan menambah 228.000 pekerjaan pada data penggajian non-pertanian bulan lalu, setelah meningkat 126.000 pada Maret, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.AN-MB