harga minyak naik

Singapura (Metrobali.com)-

Harga minyak beerbalik menguat (rebound) di perdanganan Asia Kamis (11/12) setelah turun tajam ke posisi terendah lima tahun di sesi sebelumnya setelah OPEC memangkas proyeksi permintaan 2015 dan stok AS menunjukkan kenaikan mengejutkan, kata analis.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 58 sen menjadi 61,52 dolar sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 65 sen menjadi 64,89 dolar pada pertengahan perdagangan pagi.

WTI jatuh 2,88 dolar Rabu, sementara Brent kehilangan 2,60 dolar setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan permintaan untuk 12 negara anggota OPEC untuk minyak mentah akan turun menjadi 28,92 juta barel per hari tahun depan.

Angka tersebut adalah terendah sejak 2003 dan setidaknya satu juta barel lebih sedikit daripada produksi sekarang.

Sanjeev Gupta, kepala praktisi minyak dan gas Asia-Pasifik pada konsultan bisnis EY mengatakan perkiraan itu “menambah kesengsaraan” harga minyak.

“Dengan musim liburan yang akan datang dan tidak ada berita ekonomi utama yang diprkirakan, harga minyak mentah akan tetap lemah sampai akhir tahun,” kata Gupta.

Harga minyak telah merosot lebih dari 40 persen sejak puncaknya pada Juni akibat perlambatan pertumbuhan di Tiongkok dan pasar negara berkembang, resesi di Jepang dan juga kondisi di zona euro.

Selain itu, OPEC bulan lalu mengatakan akan mempertahankan tingkat produksi meskipun pasokan global cukup. Data resmi menunjukkan Rabu stok minyak mentah AS naik 1,5 juta barel dalam seminggu hingga 5 Desember penundaan perkiraan analis untuk penurunan 2,7 juta barel.

“Overhang” yang kuat tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan di konsumen minyak mentah top dunia selama musim dingin. AN-MB