Jembrana (Metrobali.com)-

Sejak seminggu belakangan harga ayam lokal dan ayam ras serta bebek di Jembrana melonjak tinggi. Selain disebabkan oleh kekurangan stok dan bibit, permintaan akan ayam dan bebek juga semakin meningkat. Apalagi menjelang hari raya atau hajatan.

Sejumlah pedagang unggas di Pasar Umum Negara mengatakan naiknya harga ayam dan bebek sudah terjadi sejak seminggu lalu. Ayam lokal yang biasanya dijual dengan harga Rp.40 ribu sekarang dijual dengan harga kisaran Rp.45 ribu hingga Rp.50 ribu perekor.

Demikian juga dengan ayam ras, yang semula dijual Rp.35 ribu kini dijual kisaran Rp.40 ribu hingga Rp.45 ribu perekornya. “Sekarang sulit mendapatkan ayam. Kita sekarang harus pesan lebih dulu, kalau tidak, kita tidak dapat ayam” ujar Rohim (40) salah seorang pedagang ayam.

Hal senada juga dikatakan I Gede Astika (40), pedagang ayam keliling asal Yehembang Kecamatan Mendoyo. Menurutnya naiknya harga ayam, selain disebabkan harga bibit naik, juga persedian akan bibit ayam sangat sedikit. Sementara permintaan akan ayam berumur 22 hari meningkat tajam. “Yang banyak dicari yang bulunya putih, biasanya untuk upacara pecaruan. Apalagi sekarang banyak ada upacara” ujar Astika, Rabu (18/9).

Menurutnya harga bibit ayam berumur 22 hari naik menjadi Rp.15 ribu dari sebelumnya kisaran Rp. 8 ribu hingga Rp.10 ribu perekor. Sedangkan ayam ras merah, dari Rp.35 ribu naik menjadi Rp.45 ribu perekor.

Kenaikan tajam terjadi pada harga bebek, dari sebelumnya yang hanya Rp.40 ribu perekor, kini dijual kisaran Rp.55 ribu hingga Rp.60 ribu. MT-MB