Gabah (1)

Denpasar (Metrobali.com)-

Harga gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani di Bali mengalami kenaikan sebesar 1,79 persen pada Februari 2015, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan meningkat sebesar 1,64 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar, di Denpasar, Selasa (3/3).

Ia mengatakan, harga gabah tersebut berada di atas harga patokan pemerintah (HPP) yakni di tingkat petani sebesar Rp4.419,29 per kilogram dan ditingkat penggilingan Rp4.486,79 per kilogram.

Transaksi gabah kering panen tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Jembrana sebesar Rp4.750 per kilogram untuk varietas Ciherang. Sedangkan harga terendah terjadi di Kabupaten Karangasem yakni Rp4.053,33/kg untuk varietas Ciherang.

Panasunan Siregar menambahkan, harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di Bali mengalami kenaikan akibat berkurangnya stok gabah di tingkat petani maupun penggilingan.

Berkurangnya stok gabah tersebut, karena baru memasuki musim hujan dan petani sedang persiapan untuk melakukan penanaman.

Pemantauan harga produsen gabah di Bali dilakukan pada 55 responden yang tersebar di tujuh kabupaten yang meliputi Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Buleleng.

Dari 55 responden itu, 46 di antaranya tercatat memiliki gabah dengan kualitas gabah kering panen (GKP) dan sembilan responden di luar kualitas. Sebagian besar petani di Bali masih melakukan panen dengan sistem tebas, yakni petani langsung menjualnya di sawah sebelum dipanen.

Panasunan Siregar menjelaskan, tren harga gabah di Bali sejak Agustus 2014 hingga Februari 2015 terus mengalami kenaikan, bahkan rata-rata harga gabah pada bulan Februari ini melampaui harga gabah bulan sebelumnya yang sempat menjadi rata-rata tertinggi dalam setahun terakhir, ujar Panasunan Siregar. AN-MB

activate javascript