Jembrana (Metrobali.com)-

Pasca BBM naik, harga gas elpiji 3 kilogram di sejumlah tempat di Jembrana bervariasi. Bahkan sejak seminggu belakangan, di sejumlah pengecer, harga elpiji 3 kg meroket tajam namun tergantung kondisi daerah.

Di Banjar Bumbungan, Desa Yeh Embang, Mendoyo harga elpiji 3 kg meroket tajam dibanding harga sebelumnya. Dimana tabung gas elpiji 3 kg dijual dengan harga Rp.17 ribu hingga Rp 18 ribu per tabung. Padahal harga sebelum BBM naik, hanya kisaran Rp.15 ribu per tabungnya.

Ni Luh Sukasih (43), salah seorang pengecer gas elpiji mengatakan tingginya harga gas elpiji tergantung dari tempat dan jarak pendistribusian.  “JIka jaraknya jauh, harganya sudah tentu  lebih mahal, karena biaya operasional bertambah. Kalau membeli langsung saya jual Rp.15 ribu” Ujar Sukasih, Senin (1/7).

Sementara di wilayah Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo, harga gas elpiji ukuran 3 kg ditingkat pengecer mengalami kenaikan antara Rp.1.000 hingga Rp.2 ribu dibanding harga biasa yakni Rp.14 ribu. “Saya sendiri menjualnya Rp.15 ribu, tapi katanya ada yang menjual hingga Rp.16 ribu” Kata Sigit (35), salah seorang pengecer gas elpiji asal Lingkungan Baler Bale Agung, Tegalcangkring.

Menurutnya harga gas elpiji sudah naik dari pengepul. Dari pengambilan sebelumnya yang hanya Rp.13 ribu menjadi Rp.14 ribu per tabung. Dan jika pembeli minta diantar dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.1000, karena harga BBM sudah naik.

Sementara itu, pantauan di sejumlah warung di seputaran Kota Negara, harga gas elpiji 3 kg tidak mengalami kenaikan. Harga per tabung tetap Rp.14 ribu, termasuk di warung-warung pengecer.

Manager SPBU di Jalan Sudirman, Satria, Jembrana, Iskandar Alfan mengatakan pendistribusian gas elpiji 3 kg ke sejumlah pengecer tetap pada harga lama yakni Rp.12.500 per tabung.  Pasalnya pihaknya belum menerima edaran atau pemberitahuan kenaikan resmi dari Pertamina. MT-MB