Karangasem (Metrobali.com) –
Walapun harga cabai dipasaran yang kini melambung tinggi,tidak demikian halnya dengan harga cabai ditingkat petani khususnya Dusun Yangapi,Desa Muncan,Selat,Karangasem yang mengalami penurunan sangat drastis. Alhasil petani mengalami kerugian higga puluhan juta rupiah.

 Hal tersebut diakui salah seorang petani asal Dusun setempat,  Wayan Seringasih saat ditemui Metrobali.com,pada Jumat (19/07). Seringasih mengatakan, turunnya harga cabai dikarenakan hujan yang terjadi terus menerus yang menyebabkan buah cabai membusuk sebelum waktunya panen.

” Petani terpaksa memanen buah cabai sebelum waktunya,takutnya kalau tidak secepatnya dipanen buah cabai membusuk,karena memang cuacanya hujan terus disertai kondisi awan dingin,”ujar Seringasih.

 Biasanya, Seringasih menceritakan petani bisa memanen buah cabai sampai dua puluh kali. Namun kini,petani hanya bisa memanen cabainya hanya empat kali sehingga petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupuih. Belum lagi kondisi cuaca yang buruk sehingga petani memanen buah cabai sebelum masa panen.

” Cabai biasanya dipanen saat cabai berwarna merah,karena cuaca buruk terpaksa dipanen saat buah cabai berwarna hijau,sehingga harganya pun jatuh. Kalau biasanya harga cabai hijau 20 ribu rupiah,kini harganya jauh merosot sampai 13 ribu rupiah. Sedangkan cabai merah biasanya 40 ribu rupiah kini hanya 30 ribu rupiah per-kilogramnya,”ujarnya.

 Dengan kondisi seperti ini, para petani hanya bisa berharap cuaca buruk cepat berlalu. Sehingga petani bisa memanen cabai seperti biasanya. RED-MB