Cabai

Denpasar (Metrobali.com)-

Harga cabai di pasar tradisional di Kota Denpasar, Bali menurun hingga Rp6.000 per kilogram dalam sebulan terakhir, akibat banyak pasokan dari hasil panen petani setempat maupun dari Jawa.

Fatimah (46), seorang pedagang di pasar Kumbasari, Kota Denpasar, Kamis (23/4) menuturkan, menurunnya harga cabai itu mulai awal April terus berlangsung hingga sekarang dengan selisih harga mencapai Rp6.000/kg.

Ia mengatakan, cabai kecil yang banyak dibeli konsumen pada awal April lalu mencapai Rp16.000, namun sekarang hanya Rp10.000-Rp11.000 per kilogram.

Sedangkan cabai besar harganya juga turun, namun tidak seperti cabai kecil. Cabai besar harganya turun hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram.

Nengah Sukarma (50), pedagang di Pasar Badung menjelaskan, turunnya harga cabai besar dan kecil juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar, akibat produksi yang melimpah.

“Bulan ini produksi cabai cukup melimpah, persediaan banyak, kebutuhan tetap otomatis harga menurun. Saudara saya yang jualan di Pasar Tabanan juga mengalami harga cabai semakin murah,” ujarnya.

Ia mengaku, harga cabai biasa turun naik, tergantung hasil petani. Petani cabai bulan ini sedang mengalami panen yang hampir terjadi di sejumlah daerah di Bali, disamping pasokan dari Jawa.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menyebutkan, tujuh dari sembilan kabupaten/kota di Bali secara total memproduksi 3.790 ton/tahun, karena Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar sama sekali tidak menghasilkan komoditas tersebut.

Kabupaten Bangli memberikan kontribusi sebesar 50,29 persen dari total produksi Bali secara keseluruhan, menyusul Kabupaten Karangasem 25,15 persen dan kabupaten lainnya 24,57 persen.

Selama tiga tahun terakhir produksi tertinggi diraih Kabupaten Bangli pada tahun 2013 sebanyak 7.760 ton, Kabupaten Karangasem tertinggi pada tahun 2011 sebanyak 5.030 ton dan kabupaten lainnya 2013 tercatat 3.790 ton Luas panen tertinggi terjadi di Kabupaten Bangli pada tahun 2011 seluas 575 hektare, Karangasem tertinggi tahun 2012 seluas 256 hektare dan di kabupaten lainnya 386 hektare. AN-MB