cabai

Denpasar (Metrobali.com)-

Harga cabai besar dan sayuran mayur di Pasar Badung, jantung Kota Denpasar, Bali, beranjak naik ditengah adanya wacana pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Sudah sepekan belakangan ini pasokan cabai (cabai merah, cabai kriting merah) dan sayur mayur naik yang sebelumnya sempat stabil, ” kata seorang pedagang, Nyoman Sriani (40), di Pasar Badung, Denpasar, Sabtu (15/11).

Ia mengatakan, sebelumnya sempat terjadi kelangkaan pasokan cabai rawit hingga menyebabkan perkilogramnya mencapai Rp 13.000. Namun kini harga cabe rawit naik drastis mencapai Rp 45.000 per kilogramnya.

Sedangkan cabai besar yang dulunya Rp 15.000 sekarang naik hingga Rp 40.000. Kesulitan mencari pasokan cabai dari Pulau Bali karena pengiriman barang sering kali mengalami kendala yang tidak terlalu signitif.

Harga cabai di Pulau Bali dipengaruhi oleh banyak sedikitnya cabai kiriman dari Pulai Jawa. Jika terjadi kenaikan harga itu akibat pasokan dari jawa mengalami penurunan.

Sedangkan pasokan dari Bali umumnya didatangkan dari Klungkung, Kintamani, Tabanan.

Sementara pasokan dari Jawa berasal dari hasil petani di Solo, Dieng, Bandungan atau Lereng Ungaran, Kopeng.

Demikian pula harga sayur mayur mulai meningkat, di antaranya brokoli, yang dulu Rp 15.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram, kacang panjang dari Rp 5000 menjadi Rp 9000 per kilogram, sawi hijau dari Rp 5000 menjadi Rp 8000 per kilogram serta kangkung dari Rp 1000 per iket sekarang menjadi Rp 2000 per iket.

Aryanti salah seorang konsumen mengaku kenaikan harga-harga tersebut cukup memberatkan konsumen atau pembeli. AN-MB