Denpasar (Metrobali.com)-

Aktris Happy Salma ikut dalam barisan aksi demonstrasi menolak reklamasi yang diprakarsai Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali. Demo tersebut digelar untuk menolak rencana reklamasi Pulau Pudut di Teluk Benoa.

Tak hanya ikut dalam barisan aksi, Happy Salma juga ikut berorasi. Ditemui usai demonstrasi, Happy Salma yang didampingi pentolan grup band Superman Is Dead (SID), Jerinx, mengatakan, keterlibatannya dalam aksi kali ini lantaran terketuk rasa kemanusiannya.

“Ini untuk kemanusiaan saja, karena ini tidak hanya terjadi di Bali saja, tapi juga menjadi barometer dibanyak masyarakat, di banyak tempat di Tanah Air ini. Saya diajak sahabat saya Jerinx. Apa yang diperjuangkan Walhi bukan sesuatu yang negatif,” kata Happy Salma di depan Kantor Gubernur Bali, Kamis 17 Oktober 2013.

Ia mengatakan, lantaran perjuangan Walhi positif, maka ia tergerak untuk ikut terlibat. “Hati nurani warga Bali pasti sama. Mereka ingin ekosistem terjaga, keseimbangan terjaga. Apalagi Bali percaya pada karma dan Tri Hita Karana. Juga pada Desa Kala Patra (sesuai dengan kebiasaan adat istiadat setempat),” jelas dia.

Menurut dia, perkembangan modernisasi dan globalisasi belakangan ini cukup memprihatinkan. “Perkembangan modernisasi dan globalisasi teramat menyedihkan apabila dipegang oleh investor. Padahal yang memangku hajat hidup orang banyak adalah pemerintah,” sebut Happy.

Bagi Happy, aksi demontrasi merupakan bentuk kecintaan terhadap seorang pemimpin. “Kita menyampaikan pendapat berarti mencintai pemimpin. Dan, apabila pemimpin mendengarkan rakyatnya, berarti dia peduli,” katanya.

Happy mengaku tak hanya dirinya yang mendukung aksi penolakan reklamasi di Bali ini. Banyak rekannya di Jakarta yang juga ikut mendukung aksi yang dilakukannya. Sebagai contoh Iwan Fals. Legenda hidup musik Indonesia juga mendukung penolakan reklamasi.

“Cuma karena kebetulan jarak jauh ya. Saya kebetulan sedang ada di Bali. Kita bicara kemanusiaan sudah tidak ada sekat dia warga apa, suku apa, keyakinannya apa,” imbuh dia.

Untuk itu, ia meminta kepada Gubernur Bali untuk mempertimbangkan kembali izin reklamasi yang telah dikeluarkannya. “Tolong dipertimbangkan dengan matang. Memang Bali butuh membangun, tapi tolong hasil kajian tim ahli Unud didengarkan untuk kebaikan kita bersama. Mereka itu ahli dalam hal reklamasi dan dia mempertanggungjawabkan profesinya dunia akhirat. Dan, sudah dinyatakan tak layak direklamasi,” ingat Happy. JAK-MB