kosgoroDenpasar (Metrobali.com)-

Dalam menghadapi berbagai tantangan baru khususnya terhadap  konsep atas dasar ikatan-ikatan yang sangat bertolak belakang dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, maka diperlukan partisipasi aktif dari seluruh organisasi yang ada di Indonesia termasuk Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), untuk memaknai perubahan-perubahan dalam bentuk ketahanan nasional yang terjadi pada era globalisasi ini, serta dapat membentengi diri terhadap berbagai dampak yang ditimbulkan agar persatuan dan kesatuan dalam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga dengan baik. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dalam menghadiri Musyawarah Besar Luar Biasa Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO) 1957, bertempat di Hotel Aston Denpasar, pada Sabtu (16/01).

Pada kesempatan tersebut, Pastika juga mengungkapkan bahwa musyawarah besar luar biasa ini merupakan pelaksanaan dari norma-norma organisasi yang sudah tentu tidak dapat dipandang sebagai hal yang bersifat rutin belaka, namun hendaknya momentum ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem dan mekanisme organisasi yang operasionalnya berbentuk program kerja organisasi. Selain itu, juga merupakan momentum untuk melahirkan generas-generasi yang handal dan berkualitas serta memiliki kreatifitas tinggi dalam menjalankan roda organisasi kedepannya. Oleh karenanya, selama berlangsungnya mubes ini para peserta diharapkan dapat memahami, menghayati dan mengamalkan jiwa, semangat dan nilai-nilai yang tergandung dalam visi-misi organisasi KOSGORO 1957. Selain itu, ia juga berharap agar dalam forum ini dapat dihasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi anggota pada khususnya dan pembangunan daerah Bali pada umumnya.

Lebih jauh, Wagub Sudikerta juga berpesan agar mubes ini dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan kode etik yang berlaku sehingga perbedaan pendapat pada sidang pleno nanti dapat diakselerasi dengan bijak dan menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh seluruh anggota. Selain itu, Sudikerta juga menekankan agar momemontum ini mampu dijadikan wadah untuk meningkatkan soliditas antar anggota sehingga kerukunan anggota dapat dijaga dengan baik.

Sementara itu Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie, mengungkapkan bahwa setiap organisasi maupun setiap mubes yang dilaksanakan harus berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang benar. Sehingga nantinya, musyawarah tersebut dapat diakui secara sah dalam undang-undang yang mengaturnya. Selain itu, menanggapi berbagai pergolakan politik yang terjadi saat ini, maka Ia meminta agar diciptakan satu kestabilan politik  dalam tubuh organisasi ini. Sehingga, secara nasional tidak ada lagi gonjang-ganjing politik yang dapat menggoyahkan ketahanan nasional. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh anggota agar melaksakan mubes ini dengan sungguh-sungguh, sehingga dihasilkan suatu keputusan yang bijak bagi seluruh anggota.

Lebih lanjut, Ketua PPK KOSGORO 1957 Aziz Syamsuddin mengucapkan terimakasih kepada 29 Provinsi di Indonesia yang merupakan anggota KOSGORO telah hadir dalam mubes ini. Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini, akan membahas beberapa isu penting terkait perkembangan organisasi KOSGORO 1957 kedepannya.  Oleh karenanya, ia berharap mubes ini dapat berjalan lancar tanpa satu kendala apapun dan menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh seluruh anggota.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Ketua PDK KOSGORO 1957 Provisni dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali serta undangan lainnya. AD-MB