asita bali

Denpasar (Metrobali.com) –

Menghadapi pasar Tiongkok tahun 2015, Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Bali akan memberikan pelatihan bahasa Mandarin kepada 60 orang karyawannya.  Pasar Tiongkok merupakan potensi yang sangat besar untuk mendatangkan wisatawan ke Bali.

Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana mengungkapkan sekarang ini yang bermasalah adalah di pasar Tiongkok. Pihaknya akan terus melakukan promosi ke negara itu.

“Menghadapi pasar Tiongkok masih agak sulit kalau orang pribumi. Sejauh ini, saya lihat setiap travel agent yang memegang turis Tiongkok adalah pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang berasal dari luar Bali,” jelasnya di Denpasar, Kamis (12/2).

Ardana menyatakan, meskipun pihaknya telah berusaha berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan turis Tiongkok, masih saja mengalami kesulitan.

“Meskipun kami berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, mereka masih ingin berkomunikasi dengan orang mereka sendiri dalam artian dengan bahasa Mandarin,” tukasnya.

Sebelumnya Asita Bali juga telah mengadakan pelatihan bahasa Mandarin kepada sekitar 60 orang namun hanya 10 orang saja yang berhasil lolos.

“Kedepannya kami sedang berusaha mendapatkan bantuan dari Menteri Koperasi untuk dana sehingga Asita bisa melatih karyawan dulu untuk berbahasa Mandarin. Proposal sudah masuk ke Kementerian, saat ini kami sedang mengkomunikasikannya kembali dengan pihak Kementerian,” imbuhnya.

Menurut Asita, Tiongkok adalah market yang paling cepat tumbuh kalau berbicara mengenai target wisatawan, Tiongkok yang paling cepat untuk dinaikkan kunjungannya ke Indonesia. Wisatawan Tiongkok merupakan salah satu yang bisa membantu pencapaian 20 juta wisatawan di 2019 mendatang.

“Mau tidak mau orang-orang disini, terutama pelaku pariwisata harus mampu berkomunikasi dengan bahasa mandarin, begitu pula dengan karyawan kami. Kedepannya akan terus kami lakukan pelatihan-pelatihan untuk menghadapi turis Tiongkok,” pungkasnya.SIA-MB