Karangasem (Metrobali.com)
Perburuan terhaddap kera gila terus berlanjut, penembak jitu telah disiapkan. Dimana kera gila tersebut yang sempat menyerang hingga menewaskan salah satu warga Nongan Karangasem yang bernama I Nyoman Gunung (65) asal Banjar Tengah, Nongan, Rendang, Karangasem. Perbuuruan terhadap kera sudah dilakukan menginjak hari ketiga, hanya saja pemburuan kali ini melibatkan warga yang lebih selektif. Ini karena permintaan petugas agar warga yang turun mencari tidak terlalu banyak. Agar si kera tidak kabur.

Selain itu pemburuan kali ini juga melibatkan penembak jitu seperti Seniper dengan mempergunakan senjata laras panjang dan Pistol. Untuk itu lokasi pemburuan harus steril agar tidak salah sasaran. Sementara menurut KSPK 3 Polsektif Rendang Iptu Ketut Nukerti berharap agar lokasi pemburuan benar benar steril. Dengan demikian maka pemburuan sang kera akan bisa berjalan dengan cepat. Namun demikian warga yang penasaran tetap saja berdatangan ke TKP. Mereka sejatinya berniat untuk membantu melakukan pemburuan.

Bahkan ada juga pemburu asal Bangli dengan membawa senapan angin datang untuk membantu melakukan pemburuan terhadap kera tersebut. sementara itu menurut Kanit Reskrim Polsektif Rendang Iptu AA Ngurah Agung mengatakan kalau kera besar tersebut sempat muncul sekitar pukul 06.00 wita pagi di pohon durian sebeleh timur pondok Jro Mangku Nyoman Jati. Kemudian kera tersebut berpindah ke pohon kelapa dengan ketinggian sekitar 100 meter. “Kami saat itu belum ada senpi laras panjang hanya sepucuk Pistol kalau dipaksakan jaraknya terlalu jauh sehingga tidak efektif,” ujarnya. kemudian petugas langsung meminta tambahan dua puncuk senjata laras panjang jenis P2 bikinan PT Pindad. Senjeta ini sendiri memiliki jarak mematikan sekitar 200 meter.
“Saat muncul pagi sempat di bidik dengan senapan angin, namun baru lihat senjata sudah kabur,” ungkap Nyoman Suarta dari Koramil Rendang. Bahkan Suarta dan Babinsa Nongan Made Agustina dan seorang personil Polsek Rendang sempat menginap di Pondok Jro Mangku Nyoman Jati.
Rumah Jro Mangku Jati dijadikan Posko pengintaian, karena lokasi tersebut cukup strategis. Pondok ini jauh dari pemukiman penduduk tepat berada di sisi timur Tukad Yeh Tanah. Karena di pondok ini ada dua ekor kera milik Jro mangku. Kera tersebut sepasang. Kera yang lagi sempat digigit kera gila tersebut, namun kera perempuan kerap di datangi bahkan di kawinin sang kera gila tersebut. kemarin kera gila tersebut sempat dipancing dengan menggunakan kera milik Mangku Jati.
Namun sejak pukul 07.30 pagi (16/5) sang kera tidak muncul lagi. Terlebih warga sudah berdatangan untuk ikut melakukan pengintaian.
Sementara itu Mangku Jati berharap agar kera tersebut bisa ditangkap hidup atau mati. Karena keberadaanya telah membikin resah warga setempat dan telah menelan korban jiwa. “Kami berharap bisa segera tertangkap,” ujarnya. Mangku Jati sendiri mengakui sudah 12 tahun mondok di pinggir sungai tersebut. sebelum kera ini ada satu kera besar yang juga sama gilanya. Kera tersebut juga sempat membunuh seekor kucing dan tiga ekor anjing. Akhirnya kera tersebut berhasil ditembak sekitar 2 bulan lalu. setelah itu muncul kera baru yang juga stress dan menebar teror baru bagi warga. Dua orang sudah menjadi korban. menurut Mangku Jati kera besar ini kerap muncul menemui kera miliknya di halaman rumahnya. Hanya saja kalau dia di pondok kera tersebut tidak berani datang. Kalau Jro Mangku tidak ada kera tersebut baru berani datang.
Mangku Jati sendiri mengaku sanggup mengusir atau memindahkan kera tersebut secara niskala. Namun masyarakat disana berharap ada bukti fisik dan kurang puas kalau hanya secara niskala. Karena mereka tetap ketakutan kalau kera tersebut secara fisik belum ditangkap atau dimusnahkan. Namun demikian menurut Jro Mangku pihaknya memprediksi paling lama satu minggu kera tersebut bisa di taklukan. “Ya dari tropong secara niskala sekitar satu Minggu kera tersebut bisa kita tangkap,” ujarnya di lokasi pencarian.
Sementara itu Suarta dari Koramil bertakad untuk menemukan kera gila tersebut untuk itu pihaknya  akan menginap di pondok Jro Mangku untuk mengintai sang kara. Bahkan dia juga sudah menyiapkan dua puncuk senjata laras panjang dan tempat pengintaian untuk menaklukan kera tersebut. “Kita berdoa dan berharap kera ini bisa segera kita amankan,” harapnya. Semantara Dinas Kehutanan turut membantu dengan menaruh pisang yang sudah dikasi racun yang diletakan diatas pohon. Diakui kera tersebut cukup pintar karena pisang yang sudah di isi racun tetap utuh tidak mau dijamah. SUS-MB