Foto : Anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra  usai menghadiri pertemuan antara tokoh-tokoh masyarakat Serangan dengan pengembang BTID (Bali Turtle Island Development) di Kantor Camat Denpasar Selatan, Jumat (3/8/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Kawasan Serangan mempunyai potensi dan daya tarik tersendiri untuk menjadi ikon baru destinasi pariwisata Denpasar maupun Bali. Sebab kawasan ini memiliki keindahan laut yang luar biasa serta kekayaan spiritual selain lokasinya yang strategis di Denpasar.

Karenanya pengembang BTID (Bali Turtle Island Development) yang dulunya berencana mengembangkan kawasan pariwisata Serangan diharapkan mampu menggali potensi ini dan menjadikan Serangan sebagai primadona baru pariwisata Bali.

“Kalau pariwisata Serangan dikembangkan oleh investor (BTID) maka kawasan ini bisa memberi dampak luar biasa baik perekonomian masyarakat, penataan kawasan dan bagi Denpasar sendiri,” kata anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra saat menghadiri pertemuan antara tokoh-tokoh masyarakat Serangan dengan pengembang BTID (Bali Turtle Island Development) di Kantor Camat Denpasar Selatan, Jumat (3/8/2018). Pertemuan ini terkait adanya rencana penataan kawasan itu oleh BTID.

Serangan juga memiliki potensi yang besar baik dari segi pariwisata alam juga budaya dan spiritual. Pengembangan pariwisata Serangan akan memiliki arti penting dan strategis bagi masyarakat dan pariwisata Bali secara keseluruhan. Akan ada diversifikasi pengembangan kawasan pariwisata di Bali yang juga harus digerakkan oleh pihak swasta atau investor.

“Bahkan kalau dilihat potensi secara keseluruhan, kawasan ini tak kalah dengan Nusa Dua yang sudah terkenal itu. Pengembangan Serangan akan memperkaya wisata Denpasar selain Sanur yang sudah ada,” tegas politisi yang akrab disapa Gus Adhi itu.

Tokoh Golkar Bali ini bahkan optimis, Serangan bisa seperti Nusa Dua. Namun dalam pengembangan kawasan Serangan ini, diingatkan semua pihak yang terlibat harus menjaga dan mempertahankan kearifan lokalnya. Apalagi Serangan merupakan kawasan spiritual dimana di daerah ini memiliki Pura Sakenan yang disakralkan masyarakatnya.

“Jadi apapun bentuk pengembangannya jangan sampai meminggirkan kearifan lokal termasuk peran masyarakatnya,” ujar Gus Adhi tegas.

Penataan Serangan oleh BTID yang memiliki areal sekitar 500 hektar menurut Gus Adhi patut didukung karena akan mendukung kelahiran potensi unggulan yang ada di Denpasar. Apalagi potensi pariwisatanya sangat besar.

“Kita akui keberhasilan pariwisata seperti Kuta, Nusa Dua dan Sanur terbukti mampu mengangkat ekonomi masyarakatnya. Namun dalam pengembangan itu kearifan lokal juga harus dirawat dan masyarakat setempat dilibatkan secara maksimal. Jangan sampai nantinya warga justru jadi penonton di daerahnya,” tambah Gus Adhi.

Sebagaimana diketahui kawasan Serangan kini semakin berkembang terutama kawasan pariwisatanya. Banyak fasilitas pariwisata mulai dikembangkan di kawasan ini.

Pewarta: Widana Daud

Editor    : Whraspati Radha