Gubernur Tegaskan Komitmen Bali Bebas Sampah Plastik di Tahun 2015
Tabanan (Metrobali.com)-
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menargetkan tahun 2015 Bali bebas sampah plastik. Hal itu ditegaskannya dalam kunjungannya ke Pabrik pengolahan sampah plastik “Enviro Pallets”, yang terletak di kecamatan Kediri, Tabanan, Kamis (20/2).
Pastika menegaskan jika seluruh banjar di Bali bisa menjual sampah plastik yang kering ke pabrik ini, maka program Bali green Province akan cepat terealisasi. Pastika berharap tahun 2015 Pemprov bisa membeli mesin press untuk mengeringkan sampah plastik yang akan diberikan kepada seluruh desa di Bali, dan diharapkan setiap desa bisa mengerahkan masyarakatnya untuk mengumpulkan sampah dan dijual ke pabrik tersebut.
“Bayangkan saja, satu kilo sampah kering dihargai Rp. 1.500,-, dijual 10 kilo saja sudah bisa beli beras dan saya yakin masyarakat akan semakin tertarik memungut sampah plastik,” jelasnya.
Lebih lanjut dengan kapasitas Pabrik ini yang mencapai 1,5 ton sampah palstik kering dirasa cukup untuk menampung sampah-sampah di Bali, atau jika program ini berjalan dengan baik bisa-bisa Bali mengimpor sampah plastik dari jawa. Namun Pastika tidak menampik untuk merealisasikan program ini diperlukan perencanaan yang matang.
Sementara itu, Tigor, kepala produksi pabrik mengatakan bahwa sampah-sampah plastik di sini diolah menjadi palet yang digunakan untuk mengangkut barang. Menurutnya, keuntungan palet dari plastik ini adalah lebih tahan lama dan tidak rentan dimakan rayap, mengingat palet kayu yang tersedia saat ini mudah keropos dan tidak tahan lama. AD-MB
1 Komentar
Ide bagus tapi tidak pas. Komitmen mengurangi sampah plastik itu dibarengi dengan mendukung program2 yang menjauhkan plastik dari Bali terutama plastik untuk hal2 semacam tas kresek, kemasan, dll. Pemprov, Pemkab harus bergerak mengadakan event-event yang bisa mengurangi pemakaian bahan plastik. Nah itu yang sulit, kalau cuma ngepres plastik bekas,saat ini harga boleh 1500, nanti … makin banyak yang beli mesin, ya nilainya juga akan makin rendah. Sudah hukumnya. Jadi saya tidak salut dengan upaya ini. Ini hanya solusi sementara dan tidak jangka panjang.