USAHA Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian Bali. Sayangnya, keberadaan UMKM masih menghadapi sejumlah kendala, di antaranya masalah permodalan. Dari 13.600 UMKM yang terdata, baru sekitar 1.800 UMKM yang sudah mendapat pinjaman bank.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Drs. Puspayoga meluncurkan program Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara. Gubernur Mangku Pastika dijadwalkan meresmikan Jamkrida Bali Mandara, Selasa (14/6) ini di Kantor Pusat BPD Bali. Hal tersebut dikemukakan Dirut PT JBM I Ketut Widiana Karya, S.E., MBA. dalam jumpa pers dengan sejumlah media di Press Room Biro Humas dan Protokol, Senin (13/6) kemarin.

Menurutnya, Jamkrida menjadi solusi bagi UMKM dan koperasi yang feasible tetapi tidak bankable. Keberadaan lembaga penjaminan ini diharapkan menjadi solusi bagi UMKM dan koperasi yang selama ini kesulitan mendapat kredit perbankan. Karena selama ini banyak UMKM dan koperasi yang memiliki usaha bagus (feasible) namun tidak bankable.

Widiana Karya menguraikan, izin PT JBM resmi keluar per tanggal 30 Desember 2010 dan mulai berjalan mulai 25 Februari 2011. Sejauh ini, PT JBM telah menandatangani MoU dengan BPD Bali selaku bank yang mengeluarkan kredit. Hingga saat ini, PT JBM telah melakukan penjaminan atas kredit 64 nasabah (UMKM). Total kreditnya mencapai Rp 6,2 miliar.

Pada acara launching hari ini, PT JBM juga akan menandatangani MoU dengan bank selain BPD dan sejumlah koperasi. Widiana Karya menambahkan, keberadaan PT JBM sudah menjadi komitmen Pemprov dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali. Dia berharap, keberadaan JBM menjadi angin segar bagi kemajuan UMKM di Bali. Selain Pemprov, Kabupaten Karangasem dan Bangli juga telah menyetorkan sahamnya pada PT JBM. ”Kabupaten/Kota lainnya akan menyusul, karena ini sudah menjadi komitmen,” imbuhnya.

Mengenai mekanisme, JBM akan melakukan penjaminan langsung bagi UMKM dan koperasi yang mengajukan kredit hingga Rp 250 juta. ”Untuk kredit di atas Rp 250 juta, kita akan melakukan analisa,” paparnya.