Gubernur Pimpin Rapar SKPD

Denpasar (Metrobali.com)-

 Gubernur Bali Made Mangku Pastika minta segenap SKPD dan jajaran di lingkungan Pemprov Bali untuk fokus dalam mensukseskan program pembangunan Bali Mandara jilid II, dengan berpijak pada keberhasilan program bali mandara jilid I. Hal ini di sampaikan saat menggelar rapat evaluasi program/ kegiatan APBD tahun 2013 tri wulan IV, di Gedung Wiswa Sabha dengan seluruh SKPD , Jumat (24/1).

Lebih jauh Gubernur meminta para kepala SKPD dalam melaksanakan kegiatannya untuk memahami lima pilar pengentasan dalam Program Bali Mandara jlid II , yakni mengurangi pengangguran (pro job), mengurangi kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth), menjaga kelestarian lingkungan hidup (pro environment) dan perlindungan terhadap budaya Bali (pro culture).

 Pastika juga meminta para pejabat struktural untuk berperan aktif memikirkan solusi pengendalian pertambahan penduduk yang saat ini semakin membludak di Bali. “Ke depan program pembangunan Bali mandara jilid II, juga diminta untuk mengatur tata ruang khususnya pengendalian hotel baru di wilayah Bali selatan, yang saat ini sudah terlalu over supply namun minimnya jasa layanan, mengingat daya dukung Bali yang terbatas,” ujar Pastika.

 Dalam  rapat evaluasi kerja ini, pastika mengharapkan  semua jajarannya mampu mengetahui capaian program yang sebelumnya secara menyeluruh. Sehingga mampu mempersiapkan perencanaan sebagai pedoman untuk melaksanakan program selanjutnya.

 “Untuk mendukung perencanaan program Bali Mandara ke depan, diperlukan kerja keras dan koordinasi dalam pelaksanaan program dan memberikan layanan kepada masyarakat,” pungkas Pastika.

 Dari rapat evaluasi program untuk kegiatan tri wulan IV ini, realisasi pembangunan fisik dan keuangan terungkap masih rendah dari tri wulan II, mengingat masih tercatat sejumlah SKPD yang belum melaksanakan kewajiban secara tuntas. Masalah ini disebabkan lantaran adanya efisiensi anggaran dan kurangnya SDM untuk melaksankan kegiatan di beberapa SKPD.

Dari hasil data Badan Pusat Statistik  dalam 2 triwulan ada peningkatan jumlah masyarakat miskin di Bali sebanyak 162.510 atau 4,49 % dari jumlah penduduk Bali, dari sebelumnya yang berkisar di angka 3,95%. Menurut Kepala BPMPD Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana, hal ini disebabkan karena harga bahan makanan pokok, harga BBM, harga elpiji dan lain sebagainya.

Di akhir pengarahannya Pastika meminta seluruh SKPD tetap semangat bekerja keras dan tetap fokus. “Utamakan konsolidasi program internal dan koordinasi antar komponen lembaga, untuk mewujudkan pembangunan yang bersinergi, ” pungkasnya. RED-MB