Keterangan foto:  PB3AS di lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Minggu (17/6)/MB
Denpasar, (Metrobali.com) –
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan bahwasanya kehadiran Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) merupakan salah satu wadah untuk  mengekspresikan pikiran serta melepas stres. Hal tersebut disampaikan Pastika dalam PB3AS di lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Minggu (17/6).
Lebih jauh Pastika menyampaikan berbagai penyakit yang diderita secara fisik bersumber dari pikiran. Untuk itu amatlah penting bagi kita untuk dapat  mengelola serta mengendalikan pikiran kita. Beban maupun permasalahan yang ada dalam pikiran kita dapat kita ungkapkan dan ekspresikan sehingga tidak menimbulkan stres. Kehadiran Podium Bali Beans Bicara Apa Saja (PB3AS) merupakan salah satu tempat untuk menyampaikan segala unek-unek dan permasalahan  yang ada dalam pikiran sehingga pikiran jadi bersih  dan dapat terhindar dari stres yang dapat memberi dampak penyakit bagi kondisi  fisik kita. “Pikiran jernih dan fisik yang sehat akan membawa kita terhindar dari penyakit. Penyakit kita terkadang belum bisa mengelola pikiran, malas bicara sehingga jadi stres. Mari kita bicara, keluar rumah bersosialisasi dan bergaul dan bertemu orang-orang, ” imbuhnya .
Dalam orasinya, Pastika juga mengingatkan masyarakat  untuk selalu menghindari AIDSS ( Amarah, Iri, Dengki, Sombong dan Serakah) dari dalam diri kita. AIDSS merupakan penyakit jiwa yang mempengaruhi fisik kita. Untuk  itu kita harus tahu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Menurut Pastika  salah satu cara untuk mengatasi AIDSS adalah dengan kembali mempelajari  ajaran Agama  dan menerapkannya dalam kehidupan sehari  hari, dengan demikian kita dapat mengontrol  dan terhindar dari AIDSS.
PB3AS ini juga diisi dengan sosialisasi bahaya katarak dari Rumah Sakit Mata Bali Mandara (RSMBM). Menurut salah satu dokter mata RSMBM
dr. Tjok Istri Dewiyani Pemayun, SPM (K) dalam orasinya menyampaikan bahwa penyakit mata katarak dapat menyerang segala usia baik dari bayi baru lahir, para remaja dan kebanyakan lanjut usia. Penyakit katarak dapat dicegah dengan memeriksakan mata sejak dini sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan peradangan bahkan kebutaan. Satu satunya cara untuk mengobati katarak adalah dengan operasi. Masyarakat tidak usah khawatir untuk operasi katarak karena peralatan operasi katarak yang disediakan RSMBM sudah sangat canggih dan modern sehingga proses akan berjalan aman dan nyaman. Disamping mengingatkan masyarakat terkait bahaya katarak, dr. Dewiyani juga menyampaikan terkait layanan LASIK yang kini dimilki oleh RSMBM. Dengan peralatan LASIK terbaru dan tercanggih, kini masyarakat yang menggunakan kaca mata baik karena minus, silinder bahkan plus dapat diobati sehingga setelah operasi LASIK pasien akan bebas dari kaca mata.
Disamping sosialisasi bahaya katarak, PB3AS  juga diisi dengan sosialisasi pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke 40 oleh Kabid Kesenian Daerah  Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani. Dalam orasinya disampaikan bahwa PKB ke 40 yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni – 21 Juli 2018 rencana dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Pelaksanaan PKB sendiri  akan tetap mengacu pada lima materi pokok PKB yaitu pawai, parade, pagelaran, pameran dan perlombaan. Kelima materi pokok PKB tersebut tentu saja akan dikemas secara inovatif kreatif sehingga terhindar dari kesan monoton. PKB merupakan pesta tahunan masyarakat Bali yang memilki tujuan untuk menggali, mengembangkan, membina serta melestarikan budaya yang kita miliki.
Dalam PB3AS kali ini tampil pula Prof Sukardika yang mengingatkan kita semua akan pentingnya minum air bagi kesehatan tubuh kita. Tubuh manusia hampir 70% terdiri dari cairan sehingga dengan mengkonsumsi air secara berkecukupan setiap harinya maka akan membantu organ tubuh bekerja maksimal sehingga kesehatan tubuh akan terjaga dan kita terhindar dari berbagai macam penyakit.
Editor: Hana Sutiawati