mangku pastika (3)Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengakui bahwa sampai dengan saat ini perencanaan program kegiatan Pemprov Bali masih kurang akurat. Hal tersebut ia sampaikan mengingat masih banyaknya masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, sehingga ia merasa ada yang kurang dengan program yang telah ia rencanakan sebelumnya. Demikian disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Bali Tahun 2015 yang dilaksanakan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi bali, Denpasar, Senin (28/12).

“Walaupun sudah banyak program kita yang sudah dirasakan oleh masyarakat, namun sampai saat ini masih ada orang miskin, dan yang salah adalah kita bukan mereka, jadi pemahaman ini bisa dipahami oleh kita semua,” jelas Pastika. Menurut Pastika masih banyak perencanaan kegiatan yang dianggap tidak perlu dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat miskin. Oleh karena itu, ia mengharapkan semua program yang telah direncanakan agar disisir kembali sehingga tidak ada lagi program Pemprov bali yang tidak memberikan manfaat bagi masyarakat miskin. “Kita sisir lagi satu – satu, mana yang tidak perlu kita  jangan kita laksanakan, supaya dapat uang lagi untuk di APBD Perubahan tahun 2016, sehingga dananya bisa kita alihkan ke program prioritas untuk mengakselerasi penanggulangan kemiskinan,” tegas Pastika. Selain itu, Gubernur Pastika juga mengakui bahwa kontrol yang dilakukan masih belum efektif. Menurutnya pengawasan tersebut harus dilaksanakan baik itu di dalam maupun di luar. Di dalam diawasi administrasinya dan diluar diawasi pelaksanaannya sehingga program tersebut tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata. Selain itu, Gubernur Pastika juga mengeluhkan kurang akuratnya data yang dimiliki oleh setiap desa sehingga hal tersebut menjadi  hambatan dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan. “Kita mau data yang realistis bukan bukan data yang diplomatis ataupun data yang politis, dan disinialah gunanya Kabupaten/Kota yakni untuk mengumpulkan data yang akurat,” tegas Pastika.

Sementara itu Kepala badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali I Putu Astawa, menyatakan bahwa Rakor tersebut dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan sinergitas antara Pemprov dengan Kabupaten/Kota dalam menanggulangi kemiskinan. Dalam rakor yang menghadirkan seluruh Kepala Bappeda se Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tesebut diharapkan mampu untuk dijadikan sebagai ajang menukar pikiran dan memberikan masukan serta saran yang membangun terkait dengan program yang akan dilaksanakan di tahun mendatang sehingga akselerasi penanggulangan kemiskinan tersebut dapat segera tercapai.

Rakor tersebut juga turut diikuti oleh Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Bali dan akan dilaksanakan sampai dengan tanggal 29 Desember 2015. AD-MB