ramah tamah bersama wartawanDenpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali mengingatkan derasnya arus perubahan yang mempengaruhi segala sektor kehidupan. Untuk itu, insan pers sebagai ujung tombak informasi diharapkan ikut berpartisipasi dalam meramalkan setiap perubahan agar masyarakat dapat mengantisipasi dan menangkap peluang. Penekanan itu disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam acara ramah tamah dan diskusi dengan para jurnalis di Warung Be Sanur, Denpasar, Kamis (3/3).

Lebih jauh Pastika mengungkap, perubahan merupakan isu yang harus disikapi dengan serius oleh seluruh komponen masyarakat. Kata dia, setiap perubahan yang terjadi hendaknya dapat diikuti dan dikelola dengan baik. “Jika  tak ikut berubah, maka kita akan tergilas oleh perubahan,” tandasnya. Mengingat begitu strategisnya isu tersebut, Pastika sangat berharap partisipasi media dalam memberikan informasi yang mampu meramalkan perubahan dan bagaimana mengelolanya agar menjadi sebuah peluang.

Pastika lantas mencontohkan perubahan yang terjadi pada sektor pariwisata. Pesatnya perkembangan dalam bidang IT memacu pergeseran pada sistem pengelolaan sektor ini. Belakangan, ujar Pastika, makin banyak layanan wisata yang dikelola secara online. Jika tidak diantisipasi dan ikut perkembangan tersebut, Pastika khawatir travel yang masih dikelola secara tradisional akan habis. Menyitir ulasan yang dibacanya pada sebuah media nasional, Pastika menyebut ada tiga profesi yang punah dalam setiap harinya akibat kemajuan teknologi.

Masih terkait dengan perubahan, Pastika pun berbagi sebuah teori Mantan Hakim Agung Paulus Effendi Lotulung yang mengatakan jika perubahan harus dimulai oleh orang yang berani, dikawal orang yang pintar dan diselesaikan orang yang tulus iklas.

Selain bicara soal perubahan, Pastika juga menjawab pertanyaan Wartawan Media Indonesia terkait kebijakan moratorium hotel yang terkesan tak diindahkan oleh pemerintah kabupaten/kota. Kata Pastika, sesuai dengan aspirasi PHRI Bali yang berharap ada pembatasan pembangunan hotel di kawasan Bali Selatan, pihaknya telah bersurat ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar tak mengijinkan pembangunan hotel di Kota Denpasar,Kabupaten Badung dan Gianyar. Surat itu kemudian ditindaklanjuti BKPM dengan membuat himbauan. “Namun itu kan sifatnya  himbauan. Sedangkan kewenangan untuk mengeluarkan ijin tetap ada di Bupati/Walikota,” imbuhnya. Para bupati/walikota juga punya kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya melalui peningkatan PAD yang salah satu sumbernya dari PHR sehingga pembangunan sarana akomodasi tetap dikeluarkan. Selain itu, dalam hukum pasar, magnet Bali Selatan saat ini masih begitu kuat.

Namun demikian, bukan berarti Pemprov tinggal diam dan membiarkan kondisi ini terus berlanjut. Melalui program Bali Mandara, Pemprov memfokuskan titik gravitasi pembangunan pada wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi yaitu Kabupaten Buleleng, Karangasem, Bangli dan Klungkung. “Kemiskinannya dulu kita entaskan, baru nantinya masyarakat di wilayah tersebut bisa berkesenian dan akan menjadi salah satu modal untuk menarik kunjungan wisatawan,” imbuhnya.

Berikutnya, Pastika juga menjawab pertanyaan dari Jurnalis Senior I Wayan Suyadnya terkait mulai bermunculannya calon Gubernur periode berikutnya. “Masa jabatan bapak kan masih lumayan lama, tapi saat ini sudah banyak bermunculan calon yang ingin menggantikan. Bagaimana perasaan bapak,” ujarnya dengan nada tanya. Kata Pastika, kemunculan beberapa tokoh yang mulai menggalang dukungan untuk Pemilihan Gubernur 2018 merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan, dia mengaku senang dengan penomena tersebut. Hanya saja, Pastika juga menyampaikan beberapa harapan terkait kriteria pemimpin yang ideal untuk Bali ke depan. Kata dia, Bali membutuhkan pemimpin yang berkarakter kuat, mencintai Bali dan punya jiwa nasionalisme. Selain itu, Bali juga butuh sosok pemimpin yang visioner, berani maju dan tidak anti perubahan. “Saya berharap, muncul sosok pemimpin yang murni mengabdikan diri untuk Bali tanpa ada motif lain seperti misalnya mencari kekayaan,” imbuhnya. AD-MB