Gubernur Bali didampingi Nyonya Ayu Pastika melakukan persembahyangan dalam rangka acara penyinebanupacara Panca Wali Krama Pura Mandara Giri Semeru Agung1

Lumajang (Metrobali.com)-

Gubernur Bali didampingi Nyonya Ayu Pastika melakukan persembahyangan dalam rangka acara penyinebanupacara Panca Wali Krama Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (26/7). Upacara yang puncaknya jatuh pada tanggal 12 Juli 2014 lalu nyejer selama 14 hari dan nyineb pada tanggal 26 Juli 2014.

Pada Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung yang dilaksanakan setiap 11 tahun sekali ini, Pemerintah Provinsi Bali mengambil tanggng jawab pada pelaksanaan tiga dudonan upacara dari keseluruhan dudonan karya yang dilaksankan yaitu Upacara Tawur Manca Wali Krama yang dilaksanakan tanggal 6 Juli 2014, Puncak Karya yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2014 dan terakhir upacara Penyineban tanggal 26 Juli 2014.

Menurut Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, keterlibatan Pemerintah Provinsi Bali dalam karya di Pura ini tidak terlepas dari sejarah keberadaan pura-pura besar di Bali seperti, Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Batur dan lain-lain yang semuanya memiliki keterkaitan dengan Gunung Semeru tempat berstananya Hyang Pasupati.

Ia menambahkan bahwa seluruh pura-pura di Bali tidak boleh memiliki tingkatan upacara yang lebih tinggi dari Upacara yang ada di Pura Mandara Giri semeru Agung ini. Biaya untuk karya kali ini dilakukan secara gotong royong baik yang berasal dari pemedek yang ada di Jawa, Pemerintah Kabupaten /kotadi Bali dan Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan kemampuan keuangn yang dimiliki masing-masing. Dijelaskan lebih jauh sebagian sarana dan perangkat upacara yang mash didatangkan dari Bali dan sebagian sudah disiapkan di tempat ini. Pemerintah Provinsi Bali sendiri mendukng sebesar 550 juta rupiah dari total biaya yang dihabiskan yaitu lebih dari 1 miliar rupiah.

Sementara itu dalam wawancara dengaan media, Gubernur Pastika meyampaikan rasa apresiasinya kepada semua umat Hindu baik yang berasal dari daerah ini maupun umat Hindu di seluruh Indonesia yang telah berpartisipasi dalam mendukung karya besar ini. “Saya berharap semoga upacara ini akan mampu memberikan vibrasi kedamaian ke seluruh Indonesia, sehingga kedamaian akan tercipta di mana-mana,” pungkas Gubernur.

Upacara penyineban kali ini dipuput oleh Ida Pedanda Widyatmika Putra Keniten dari Griya Banjarangkan Klungkng, dan Ida Pedanda Mas Wijaputra dari Griya Baturiti, Tabanan.

Gubernur Bali yang juga didampingi para kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali sebelumnya menyempatkan diri melakukan persembahyangan di Pura Agung Blambangan, Jawa Timur sehari sebelumnya. AD-MB