Denpasar (Metrobali.com)-

Pembersihan sampah plastik di areal mangrove harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan sistematis. Demikian dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam  kegiatan bersih-bersih sampah plastik yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Bali di Banjar Sakah, Pemogan pada daerah aliran sungai yang bermuara di hutan mangrove Denpasar. Acara bersih-bersih diikuti oleh ratusan pegawai Pemerintah Provinsi Bali yang turut dibantu oleh unsur TNI, POLRI dan masyarakat desa setempat.

Pada kesempatan itu Gubernur menegaskan komitmen untuk menjadikan Bali bebas sampah plastik. Oleh karena itu kegiatan pembersihan perlu dilakukan terus dan serius , mengingat sampah plastik merusak bumi pertiwi.

“Plastik ini  akan hancur dalam waktu 500 tahun, dan plastik  memiliki sifat merusak apalagi khususnya bagi tanaman mangrove. Plastik yang mengalir di hutan mangrove ini akan melilit mangrove dan kemudian akan membunuh  mangrove itu sendiri,“ ujarnya.

Untuk itu gubernur menambahkan perlunya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan, selain itu perlu upaya untuk menjaring sampah yang lewat agar tidak masuk ke hutan mangrove karena akan berbahaya bagi kelangsungan hidup hutan mangrove , bahkan bagi kelangsungan biota laut. “Lama lama kita yang akan teracuni,” imbuhnya.

Gubernur berharap penanganan sampah plastik ini bisa dilakukan lebih sistematis lagi dengan digarap bersama oleh Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, BPMPD dan Dinas Kehutanan. “Mudah-mudahan [pemerintah] kota dan kabupaten dapat berpartisipasi sehingga kita bisa bersihkan Bali dari sampah, khususnya sampah plastik,” tutupnya. DP-MB