Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempertimbangkan sejumlah infrastruktur di Pulau Dewata.

“Sebagai daerah pariwisata, dukungan infrastruktur sangat diperlukan karena sangat berdampak langsung terhadap kunjungan wisatawan. Oleh karena itu saya minta pemerintah pusat ikut serta memperbaiki pengembangan infrastruktur yang ada di Bali,” kata Mangku Pastika pada saat laporan peresmian pengoperasian jalan bawah tanah simpang Dewa Ruci, Kuta, Kamis (16/8).

Ia mengatakan beberapa pembangunan yang diusulkan, antara lain pembangunan jalan tol Kuta-Soka-Seririt (Buleleng) yang menghubungkan Bali bagian selatan dan utara.

Tujuannya agar adanya keseimbangan pembangunan antara Bali bagian utara dan selatan sekaligus akses ke beberapa obyek wisata di Bali bagian utara lebih cepat. Karena jalur lalu lintas yang ada saat ini sudah macet.

“Pariwisata itu tidak boleh ada macet karena akan sangat mengganggu perjalanan para wisatawan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, tol penghubung Kuta-Soka-Seririt, Pemerintah Provinsi Bali mengusulkan pembangunan jalan lingkar Bali.

Menurut dia, perlunya ada jalan keliling Pulau Bali agar wisatawan bisa keliling menikmati objek wisata yang selama ini belum dipromosikan, sehingga dalam waktu sehari saja, cepat dan tepat waktu.

Gubernur Mangku Pastika lebih lanjut mengatakan pihaknya juga mengusulkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa Ceningan di Kecamatan Nusa Penida (Klungkung).

Karena kedua lokasi ini adalah tempat wisata bahari yang sangat indah di Bali untuk berbagai jenis kegiatan olahraga air, seperti “snorkling dan diving”.

“Lautnya indah, jernih, bersih. Sayangnya infrastruktur belum mendukung. Dua lokasi ini bisa menjadi wisata bahari andalan di Bali,” ujarnya.

Sementara itu Menteri PU Djoko Kirmanto meresponnya positif pemaparan dari Gubernur Bali dalam mendukung pariwisata.

“Ini usulan yang baik. Saya sudah menyuruh staf untuk mencatatnya, menampungnya. Semua usulan tersebut diterima dan akan ditampung,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah juga akan memperhatikan usulan dari seluruh provinsi di Indonesia, tidak hanya dari Bali saja. Dari semua usulan yang datang dari berbagai provinsi tersebut akan diranking secara nasional, dipertimbangkan urgensitasnya dan kebutuhan yang diperoleh.

Ia mengatakan adanya pertimbangan tersebut salah satunya adalah untuk kepentingan secara nasional dan kesejahteraan rakyat. Bila beberapa kriteria tersebut masuk, maka usulan akan ditindaklanjuti.

Untuk di Bali, menurut Djoko Kirmanto, saat ini sedang dibangun berbagai proyek berskala besar dengan penggunaan anggaran mencapai ratusan miliar rupiah per satu proyek. Bila dijumlahkan bisa mencapai triliunan rupiah.

Beberapa yang bisa disebutkan antara lain pembangunan Bendungan Titab di Kabupaten Buleleng, pembangunan proyek air minum Tukad Petanu yang akan memenuhi kebutuhan warga Denpasar, Gianyar, Badung dan Tabanan, serta pembangunan infrastruktur drainase Kota Denpasar dan pembangunan proyek pengendalian banjir di Buleleng. Semua proyek ini nilainya ratusan miliar rupiah.

“Itu termasuk megaproyek. Belum lagi ada proyek berskala kecil lainnya yang juga saat ini sedang dikerjakan di Pulau Dewata,” ujar Djoko Kirmanto. AN-MB