Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pentingnya pendidikan karakter di semua jenjang. Hal itu diungkapkannya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun pada pembukaan Rakor dan Sinkronisasi Bidang Kebudayaan Se-Wilayah Bali, NTB dan NTT di Inna Sindhu Beach Hotel, Minggu (16/6).

Gubernur menambahkan, UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional secara garis besar mengamanatkan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan karakter anak didik.
“Dengan kata lain, pendidikan diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas, beriman, bertaqwa, jujur bertanggung jawab, mandiri dan berkerakter baik,” tambahnya. Belakangan ini, kata Mangku Pastika, terjadi krisis nilai luhur yang ditandai dengan menurunnya kualitas karakter bangsa yang berlaku secara universal. Terkait dengan fenomena itu, dia menilai rakor dan sinkronisasi bidang kebudayaan sebagai sebuah langkah strategis.
“Saya berharap rakor kali ini bisa menghasilkan rumusan pendidikan karakter melalui pemahaman sejarah,” urainya. Tak lupa, Gubernur Mangku Pastika mengundang para peserta yang datang dari luar Bali untuk berwisata di sela-sela kegiatan rakor.
Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Kacung Marijan,S.Pd mengatakan, kebudayaan bukan hanya berupa karya manusia yang kasat mata. Menurutnya, budaya dalam arti luas juga termasuk perilaku, karakter dan jati diri bangsa. Kacung juga menilai bahwa belakangan terjadi kemerosotan karakter dan jati diri bangsa. Karena itulah Depdikbud menekankan pendidikan karakter pada kurikulum pendidikan yang baru.
“Kurikulum yang baru berupaya mengintegritaskan pendidikan dan budaya,” pungkasnya. Rakor berlangsung hingga 18 Juni dan diikuti instansi terkait bidang pendidikan dan kebudayaan dari Bali, NTT dan NTB.DP-MB