Karangasem (Metrobali.com)-

Memfilter dampak negatif era globalisasi,  anak-anak perlu dibekali dengan pendidikan budi pakerti yang diantaranya bisa didapat melalui kegiatan pasraman. Pemprov Bali pun memberi perhatian serius terhadap pelaksanaan pasraman di Desa Pakraman se-Bali yang simbolis dibuka  Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Wantilan Pura Bukit, Desa Pakraman Bukit, Kabupaten Karangasem, Kamis (11/7).

 Gubernur Mangku Pastika berharap, kegiatan pasraman yang dananya diambilkan dari bantuan desa pakraman ini bisa dirancang lebih kreatif dan inovatif. Menurutnya, perubahan yang terjadi dewasa iini tak dapat dihindari. Fenomena yang terjadi dewasa ini, anak-anak tertarik dengan game atau komputer. “Saya kira tidak mungkin kita melarang anak-anak untuk mengikuti kemajuan teknologi,” imbuhnya. Akan tetapi, kemajuan IT itu harus bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran budi pakerti seperti melalui pasraman. “Saya berharap, para ahli IT kita mulai memikirkan bagaimana caranya mengkolaborasikan materi pasraman dalam kemajuan teknologi. Misalnya, ada game Ramayana, Mahabrata yang sarat pesan moral,” imbuhnya. Dengan pola semacam itu, Gubernur yakin kalau anak-anak akan lebih tertarik untuk mengikuti pasraman.

Lebih lanjut dia berharap agar anak-anak memanfaatkan kegiatan pasraman ini secara maksimal. Menurutnya, secara teori anak-anak sudah diajarkan agama di sekolah. Namun demikian, pelajaran yang didapat dinilai belum pada tataran sradha bhakti dan budi pakerti. Karena itu, kegiatan pasraman diharapkan lebih memperkokoh dasar keimanan anak-anak yang masih labil dan belum terlalu paham dengan kehidupan.

 Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Pasraman Desa Pasraman Drs. Dewa Putu Beratha,M.Si memaparkan, kegiatan yang serentak dilaksanakan di seluruh desa pakraman ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap ajaran agama. Selain itu, pasraman juga merupakan bagian dari upaya memperkokoh adat dan budaya Bali. DP-MB