Gubernur Bali Wayan Koster  saat membuka acara Pesta Rakyat Simpedes BRI tahun 2019 di Kawasan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Minggu (15/12) pagi.

Denpasar , (Metrobali.com)

Dalam konteks pelaksanaan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, salah satu program Gubernur Bali Wayan Koster adalah mengembangkan industri berbasis budaya branding Bali.  Untuk itu, Gubernur mengajak pelaku perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) lebih aktif terlibat dalam memajukan usaha kecil menengah untuk memproduksi dan memajukan industri kerakyatan yang ada di Bali.

Hal ini disampaikannya saat membuka acara Pesta Rakyat Simpedes BRI tahun 2019 di Kawasan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Minggu (15/12) pagi.

Gubernur Koster mengatakan industri berbasis budaya branding Bali adalah industri kerakyatan berbasis kearifan lokal yang ada pada masyaraka di kabupaten/kota se-Bali. Menurutnya industri ini tidak membutuhkan modal besar karena skala menengah ke bawah. “Industri berbasis budaya seperti industri pangan dan industri sandang yang berorientasi ekspor,” kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Ia menambahkan Bali memiliki produk yang punya keunggulan yang luar biasa di bidang pangan, seperti arak bali, brem bali, salak bali, manggis bali, dan jeruk bali. “Cuma Bali yang punya branding bali,” ujarnya. Oleh karena itu ia meminta BRI memberikan dukungan sehingga sesuai dengan citra BRI yang melekat dengan ekonomi masyarakat kecil yang ada di Bali.

Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini berharap struktur perekonomian di Bali lebih sehat. Menurutnya  kontribusi pertumbuhan perekonomian di Bali lebih banyak ditopang oleh pariwisata dan usaha yang berkaitan dengan pariwisata dan sangat kecil dukungan dari sektor pertanian. “Lima puluh persen lebih kontribusi pertumbuhan ekonomi bersumber dari pariwisata. Hanya sekitar 15 persen yang berasal dari pertanian,” sebutnya.

Itu sebabnya, Gubernur mengatakan sedang menggalakkan hilirisasi sektor pertanian untuk membangkitkan pertanian di Bali agar kontribusinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan struktur perekonomian akan lebih seimbang antara primer sekunder dan tersier.

Menurutnya ini akan membuat Bali lebih tahan terhadap goncangan-goncangan yang menimpa sektor pariwisata baik di tingkat nasional maupun lokal. “Dalam konteks inilah saya sangat berharap BRI dapat berperan serta secara nyata membantu upaya kami membangun perekonomian Bali agar fundamentalnya lebih kuat, lebih tahan dan lebih signifikan di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Bali,” pungkasnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap visi Gubernur Bali, pada acara ini juga diserahkan bantuan CSR BRI sebesar Rp2,5 miliar rupiah untuk pembangunan gedung Majelis Desa Adat. Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Jaringan dan Layanan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto kepada Gubernur Bali Wayan Koster dan Bendesa Agung Majelis Desa Adat Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.

Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan serangkaian HUT BRI ke-124, selain menyelenggarakan Pesta Rakyat Simpedes Tahun 2019 yang dipusatkan di Denpasar untuk wilayah Bali Nusra, BRI juga melakukan konservasi kawasan sungai di Bali, pembangunan balai subak, dan memberikan bedah rumah, memberikan 150 paket sembako dan melakukan pelatihan UMKM. “Sesuai dengan program pak Presiden, agar semakin banyak UMKM kita yang going global,” kata Ahmad. Sumber : Humas Pemprov Bali