Denpasar, (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Wayan Koster telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19, salah satunya melalui himbauan agar masyarakat tetap di rumah dan membatasi atau menunda perjalanan dari dan ke luar Bali.

Menurutnya langkah ini menjadi bagian penting dari upaya meminimalisir interaksi antar individu maupun kelompok masyarakat yang berisiko penyebaran COVID-19.

Terkait dengan pembatasan masuknya turis asing melalui penutupan bandara, langkah itu belum dilakukan. Namun Gubernur Bali Wayan Koster menambahkan bahwa sejumlah negara memang telah menempuh kebijakan dengan menutup bandara sehingga otomatis tidak ada penerbangan ke Indonesia atau Bali dari negara-negara tesebut.

“Untuk menutup bandara atau pelabuhan, tentu kami harus mengikuti arahan dan kebijakan pemerintah pusat. Kalau itu ditutup untuk semua akses, saya kira itu merupakan kebijakan lockdown yang kewenangannya ada di pemerintah pusat,” kata Gubernur Bali Wayan Koster saat siaran langsung di TVRI Nasional, Sabtu (28/3/2020).
“Kami tidak melakukan itu, karena bukan kewenangan (kami, red). Yang kami lakukan pembatasam terhadap warga ke luar dari rumah atau mengikuti kegiatan yang dihadiri banyak orang,” tambah Wayan Koster.
Terkait dengan kesiapan RS penanganan pasien COVID-19, di Bali secara akumulatif jumlah PDP saat ini sebanyak 130 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 87 orang sudah ke luar, balik ke rumah dinyatakan sehat.
Dikatakan, sampai saat ini umlah pasien positif COVID-19 ada 9 orang, 4 WNA, 5 WNI. Masih ada 38 orang yang dirawat di RS, baik di Sanglah maupun 10 RS pemerintah yang tersebar di kabupaten dan kota. “Kami masih memiliki ketersediaan ruang isolasi yang memadai sekiranya ada tambahan pasien positif,” katanya.

Sejalan dengan itu, mendengar masukan dari berbagai pihak, kami telah menyiapkan RS PTN Udayana sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, maupun pusat pencegahan.

Dikatakan, RS PTN Udayana yang akan difungsikan tanggal 7 April,  sekarang masih dalam persiapan. Kalau itu sudah siap, maka RS daerah lainnya yang saat ini merawat pasien COVID-19 akan kami hentikan, supaya penyebarannya bisa dilokalisir, tidak menyebar ke berbagai daerah. Dengan demikian pengelolaan COVID-19 di Bali dilokalisir yang hanya dipusatkan di RS PTN Udayana.

Berkaitan dengan fasilitas yang dibutuhkan tekait penanganan COVID-19, kami telah mendapat bantuan dari pusat berupa APD, yaitu 4000 unit, kiriman rapid  test kit sebanyak 3.800 unit. Itu baru tahap 1, akan dikirim lagi  pada tahap berikutnya.

“Alat-alat tersebut sudah langsung kami distribusikan melalui Satgas kepada RS rujukan yang melaksanakan penanganan COVID-19,” kata Koster.
Editor : Nyoman Sutiawan