Denpasar (Metrobali.com)-Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat untuk bersatu mengatasi masalah-masalah yang terjadi di Bali. Menurutnya masalah di Bali tidak bisa hanya diselesaikan melalui diskusi dan obrolan semata namun membutuhkan aksi nyata. Hal ini dikatakannya menjawab pertanyaan peserta talk show dwi mingguan “Selasa Pariwisata” yang digelar Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Gedung Bali Tourism Board, Denpasar (6/3).

Ia menambahkan bahwa masa depan itu kejam, sehingga diperlukan ketegasan untuk mencapai visi yang diidamkan. “Saya harap ya bersatu, ada barisan, kalau sendiri-sendiri kan susah,” tegasnya. Gubernur sepakat bahwa pembangunan pariwisata harus mengarah pada pariwisata yang berkualitas, namun apapun kebijakan yang dibuat tidak akan berhasil tanpa kesadaran dan dukungan dari stakeholders lainnya seperti pemerintah kabupaten/kota, pelaku pariwisata dan masyarakat itu sendiri.

Selain Gubernur Bali, acara yang mengambil topik ‘Pembangunan Tanpa Kontrol?: Munculnya Perang Tarif’ menghadirkan narasumber Ketua Perhimpulan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab dipanggil Tjok Ace dan  Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali Panudiana Kuhn.

Wakil Ketua GIPI Bali Ketut Ardana mengatakan melalui ‘Selasa Pariwisata’ yang sudah digelar ke-4 kalinya ini, berbagai persoalan pariwisata bisa diangkat dan dicarikan jalan keluar.

Acara yang berlangsung selama hampir tiga jam dan dipandu oleh moderator Drs. Nyoman Madiun Msc ini berlangsung seru dengan banyaknya tanggapan dari hadirin. Hadir pula Bupati Bangli I Made Sugianyar, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Dewa Punia Asa dan tokoh-tokoh pelaku pariwisata seperti dari Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Bali, ASITA Bali, PHRI Bali dan Bali Villa Association. SUT-MB