Klungkung (Metrobali.com)-

Upaya untuk mewujudkan Bali yang bersih dan hijau (Bali Clean and Green) memang tidak sesederhana membalikkan telapak tangan. Namun bukan berarti salah satu program unggulan Pmeprov Bali itu hanya sebatas wacana atau mimpi. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan, pihaknya sangat konsen dalam upaya mewujudkan Bali Clean and Green, utamanya pengurangan sampah plastik. Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk mewujudkannya. Hal tersebut diungkapkannya saat meninjau Pusat Daur Ulang Sampah Plastik di Desa Pakraman Lepang, Takmung, Kabupaten Klungkung, Jumat (15/2).

Semangat dan keseriusan krama Lepang dalam mendukung program Bali Clean and Green mendapat perhatian Gubernur Mangku Pastika. Dia pun langsung minta pengurus untuk menginvetarisir kebutuhan yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas pusat daur ulang plastik tersebut. Kepala BLH Provinsi Bali I Nyoman Sujaya yang ikut mendampingi Gubernur dalam peninjauan diinstruksikan menindaklanjuti kebutuhan pusat daur ulang plastik milik Krama Lepang tersebut. Selain itu, Gubernur langsung memberikan suntikan dana sebesar Rp. 50 juta sebagai tambahan modal bagi peningkatan usaha daur ulang plastik tersebut. “Sebelum mendapat bantuan dari Pemprov, saya langsung bantu Rp. 50 juta,” ujarnya disambut applause warga.

Gubernur berharap, tambahan modal tersebut bisa dimanfaatkan oleh Krama Lepang untuk menambah peralatan sehingga lebih banyak lagi sampah plastik yang terserap dari masyarakat. “Kita harap produksinya bisa ditingkatkan, dari dua kali seminggu menjadi empat kali atau lebih dalam seminggunya. Dengan demikian, Bali bebas sampah plastik akan bisa kita wujudkan menuju tercapainya Bali Clean and Green,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur juga mengingatkan kalau sampah hingga saat ini masih menjadi momok bagi pariwisata Bali. “Hingga saat ini masalah sampah masih dikeluhkan oleh wisatawan,” tandasnya. Selain berdampak negatif bagi sektor pariwisata, keberadaan sampah plastik juga terkait dengan kerusakan lingkungan karena tidak mudah hancur dalam tanah. Mengingat bahayanya bagi lingkungan, Gubernur kembali menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap upaya pengurangan sampah plastik. Sebab, kesadaran dan kepedulian masyarakat merupakan hal yang paling penting dalam upaya mewujudkan Bali bebas sampah plastik.

Nyoman Mudita selaku tokoh masyarakat Lepang yang juga sebagai pembina Pusat Daur Ulang Sampah Plastik mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Dia berharap, bantuan dari Gubernur dan Pemprov Bali mampu meningkatkan produksi daur ulang sampah plastik yang dikelolanya. Selama ini, kata Mudita, pihaknya hanya bisa melakukan produksi dua kali seminggu karena keterbatasan modal. “Sekali produksinya 1,5 ton. Padahal kalau ada modal, kita bisa memproduksi lebih dari itu,” ujarnya. Dalam produksinya, pusat daur ulang ini menampung sampah jenis plastik dan botol. Sampah-sampah tersebut kemudian didaur ulang hingga jadi pecahan dan dikirim ke sejumlah agen di Denpasar dan Surabaya. DS-MB