SEPERTI  kebanyakan seni lukis tradisi yang ada di Bali, banyak mengalami kendala atau permasalahan akan proses pembuatan yang terlalu rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Salah satunya adalah seni lukis “Gaya Batuan” yang mempunyai ciri khas dimana lukisannya itu memenuhi kanvas dan pembuatannya sangat rumit, selain itu banyak mengangkat tema-tema tradisi Hindu Bali.

Karena kerumitan dan prosesnya yang panjang ini banyak kalangan generasi pelukis di Batuan enggan  berkarya untuk meneruskan warisan leluhur yang maha agung sehingga mereka beralih ke gaya seni lukis yang lain asalkan bisa cepat selesai dan menghasilkan keuntungan (pragmatis). Hal ini mendorong Gubernur Mangku Pastika berupaya sesegera mungkin mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan waridan budaya ini salah satunya dengan mengunjungi secara langsung keberadaan seniman lukis  “ gaya batuan”  I Ketut Sadia dirumahnya di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati Kab. Gianyar, Sabtu (2/9).

Pada kesempatan itu Gubernur Mangku Pastika juga melihat secara langsung proses pembuatan lukisan Gaya Batuan di rumah  I Ketut Sadia dan keluarga. Sadia adalah anak dari maestro seni lukis Batuan I Wayan Taweng (alm) dan adik dari Pelukis terkenal I Wayan Bendi. Keluarga ini bertahan dengan Gaya Batuan yang telah diwarisi dari orang tuannya. Gubernur Mangku Pastika menyampaikan apresiasi terhadap para seniman di Batuan yang sampai saat ini masih mempertahankan tradisi.

“Seniman itu kepintarannya satu klik diatas kita, jadi sebenarnya mereka tidak pernah memikirkan untung rugi, benar  salah, mereka terus berkarya agar warisan budaya yang sangat indah ini bisa tetap kita nikmati selamanya, oleh karenanya  saya sangat salut atas upaya ini,” kata Mangku Pastika.

Pastika juga berharap apabila “Gaya Lukisan Batuan” ini bisa terkenal tentu yang mesti dilakukan adalah perbanyak pameran-pameran dan terus berupaya melakukan regenerasi. Pihaknya siap mencarikan sponsor agar nantinya Gaya Batuan ini tetap dikenal dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Apalagi Lukisan gaya batuan ini satu-satunya ada di Bali, Indonesia bahkan Dunia. Tambahnya. Gubernur juga menyinggung baru-baru ini dirinya diundang meresmikan salah satu museum yang ada di Batuan ini.

“ Momemt ini saya rasa sangat tepat untuk pengembangan dan pelestarian  seni Lukis Gaya Batuan sehingga karya-karya para seniman bisa segera dipamerkan sehingga nantinya dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Batuan ini, “ tandas Gubernur Bali itu.

I Ketut Sadia beserta keluarga  juga telah merespon tantangan Gubernur Mangku Pastika saat peresmian museum dengan menghimpun para seniman lukis di Batuan yang sampai saat ini telah terhimpun sebanyak 52 seniman. Kedepan pihaknya berharap Gubernur Mangku Pastika dapat memfasilitasi para seniman ini sehingga  bisa tetap berkarya dan menghasilkan karya terbaik guna meneruskan tradisi dan mengembangkan karya lukisan Khas Gaya Batuan ini. Sehingga Lukisan Khas Gaya Batuan ini bisa terkenal sampai ke Manca Negara dan tetap bisa dilestarikan untuk dapat diwariskan dan diteruskan generasi selanjutnya. Demikian pintanya. SUT-MB