Luas Bali hanya 0,20% luas Indonesia. Meskipun demikian, vibrasi positif Bali telah dirasakan masyarakat Nusantara dan dunia. Karenanya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak agar seluruh tokoh Hindu Nusantara berpikir menjadikan Bali Pusat Hindu Nusantara dan Dunia.

“Bali harus menjadi Pusat Hindu Nusantara dan Dunia,” kata Gubernur dalam sambutan lisan pada Pasamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), di ruang Pertemuan Hotel Nikki, Denpasar, Minggu, 10 Juni 2011. Ajakan ini merupakan salah satu inti pidato Gubernur dalam forum lembaga tertinggi umat Hindu ini disamping pesan, harapan dan masukan lainnya.

Banyak sebutan, demikian Gubernur, membuktikan vibrasi positif Bali. The Island of Paradise dan The Island of God, menunjukkan vibrasi positif Bali di bidang spiritual sehingga menjadi panutan dunia. The Island of Peace dan The Island of Democrasy menunjukkan vibrasi positif Bali di bidang perdamaian dan demokrasi. Sementara The Island of Love membuktikan vibrasi dalam bidang cinta dan kasih sayang yang dirindukan manusia sebagaimana dikisahkan dalam film drama kehidupan Eat, Pray and Love yang dibintangi Julia Robert.

Yang harus disadari, semua predikat berakar pada adat, budaya dan agama Hindu. Sehubungan hal tersebut, Gubernur mengajak, semua tokoh dan pemuka Hindu merenungkan dan sungguh-sungguh menggagas dan bergerak ke arah menjadikan Bali Pusat Hindu Nusantara dan Dunia.

“Berbicara Hindu Nusantara dan dunia, memang bukan berarti Bali. Namun, suka ataupun tidak suka, terima ataupun tidak terima, itulah faktanya. Kunjungan banyak tokoh spiritual dan pemimpin dunia menyimpulkan kalau masih sangat mungkin merealisasikan Bali menjadi Pusat Hindu Nusantara dan Dunia,” ungkap Gubernur disambut tepuk tangan meriah peserta Pasamuhan Agung.

Made Mangku Pastika kemudian berpesan, Pasamuan Agung ini mampu merumuskan rancangan induk (grand design) menjadikan Bali Pusat Hindu Nusantara dan Dunia. Mahasabha PHDI Oktober 2011 mendatang di Bali harus dijadikan tonggak sekaligus pertanggungjawaban atas predikat yang telah diberikan masyarakat dunia. Dengan demikian, Pasamuhan Agung dan Mahasabha PHDI 2011 di Bali akan benar-benar menjadi sebuah momentum penuh makna dalam memaknai kebangkitan Hindu Nusantara dan dunia.

Pasamuhan Agung PHDI ini berlangsung 9 s/d 11 Juli 2011 diikuti utusan PHDI seluruh Indonesia, PHDI Pusat serta peninjau dari lembaga/organisasi umat Hindu. Pasamuhan bertujuan merumuskan berbagai masukan dan kebijakan organisasi dalam rangka meningkatkan sradha lan bhakti memenuhi aneka kebutuhan kebangkitan umat Hindu ke depan sekaligus persiapan Mahasabha PHDI Pusat Oktober 2011 di Bali. Gubernur Made Mangku Pastika dimohon memberikan sambutan dalam Pasamuhan Agung ini untuk memberikan motivasi dan arahan bagi dinamika PHDI ke depan.