Denpasar (Metrobali.com)-

Simakrama Gubernur Bali dengan masyarakat yang digelar setiap bulan terus menuai sambutan positif dari masyarakat. Terakhir, Sabtu (16/3), acara simakrama yang digelar di Wantilan DPRD Bali dipadati masyarakat Bali meski hujan mengguyur kawasan Renon, Denpasar sejak pagi hari hingga acara simakrama dimulai. Diantara para peserta simakrama cukup banyak anak-anak muda Bali yang tidak hanya sekedar menjadi penonton bahkan menjadi penanya dalam acara simakrama ini. Hal ini mendapat sorotan khusus dari penyelenggara acara Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

“Saya salut anak muda sudah hadir karena yg punya masa depan itu anak muda,” ujarnya disela memberikan tanggapan terhadap penyampaian aspirasi warga Petang, Badung, Agus Mariadi Ariwicaksana. Menurut Mangku Pastika, anak-anak muda Bali masih memiliki waktu yang panjang untuk mempersiapkan diri dan berkontribusi terhadap Bali dibandingkan dengan para orang tua. Menurutnya jika harapan hidup orang Bali 70 tahun maka orang seperti dirinya hanya punya waktu setidaknya 10 tahun lagi. “Tapi saya ingin memberikan yang terbaik untuk Bali di sisa waktu tersebut,” imbuhnya yang disambut riuh tepuk tangan penonton.

Pastika juga memberikan apresiasi terhadap keprihatinan dari anak-anak muda di Kuta. Dalam aspirasi yang dibacakan oleh Gede Ari Astina atau Jerinx SID tersebut para pemuda Kuta menyampaikan beberapa hal seperti pemberdayaan bisnis lokal, ketertiban umum, filterisasi wisatawan, pembatasan kendaraan, harga diri masyarakat Bali dan tata bangunan. Pastika sependapat dengan Jerinx bahwa pemuda Bali tidak boleh minder dengan siapapun termasuk orang asing. Menurutnya sifat minder biasanya disebabkan oleh kurangnya wawasan dan pengetahuan. Ia juga meminta kepada para pemuda untuk konsisten dalam menerapkan akar budaya Bali dan tidak mudah terpengaruh gaya hidup warga asing khususnya yang negatif.

Selain Agus dan Jerinx, beberapa anak muda yang menyampaikan aspirasinya pada Simakrama ini adalah anggota Komunitas Kampung Ilmu Desak Maya Agrevina, pemandu wisata Korea ,Dewa Gede Tirta dan warga Padangsambian Nyoman Surya yang menyoroti angkutan Trans Sarbagita. DP-MB