penilaian GSI-B Badung
Mangupura (Metrobali.com)-
Untuk menciptakan manusia yang sehat, cerdas dan produktif dimulai dengan peningkatan kualitas kesehatan sejak pembuahan, bayi dalam kandungan, anak dan ibu sampai menjadi usia lanjut. Oleh karena itu, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan salah satu factor yang paling strategis dalam peningkatan sumber daya manusia. Demikian disampaikan Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Kab Badung Gede Putra Suteja pada pembukaan Evaluasi/Penilaian Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir (GSI-B) Tingkat Provinsi Bali, Rabu (16/7) yang bertempat di GOR Satria Mandala Bhakti Kerobokan Kuta Utara. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung bersama Ketua DWP Badung Ny. Kompyang R. Swandika, Kepala Kantor PP Badung Ida Ayu Yutri Indahgustari.
Lanjut disampaikan, Indikator Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir (GSI-B) adalah menurunnya angka kematian Ibu dan angka kematian Bayi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi diantaranya adalah dengan memberikan perhatian kepada ibu hamil, bayi baru lahir melalui Gerakan sayang ibu dan bayi baru lahir. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Kabupaten Badung, khususnya meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan anak, Pemerintah Daerah Kabupaten Badung memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan tujuan tersebut. Berbagai langkah-langkah riil yang dilakukan sebagai bagian dari implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dibidang kesehatan yaitu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Badung dengan membuat program-program dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Daerah dan juga melibatkan masyarakat serta dunia usaha agar bisa ikut berpartisipasi aktif di dalam kegiatan atau program tersebut, diantaranya pembinaan oleh puskesmas kepada ibu hamil dan ibu menyusui melalui poli kesehatan ibu dan anak (KIA) disetiap puskesmas. Pendataan ibu hamil dan ibu menyusui selain melalui puskesmas dan Pustu juga melalui kelompok Dasa Wisma. Peran Desa/Kelurahan sangat mendukung terutama LPD, tokoh masyarakatnya dalam kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir dengan membuat beberapa komitmen antara lain pinjaman tanpa anggunan dan bunga kepada ibu hamil, membentuk ambulan desa, semua tokoh masyarakat sebagai calon pendonor dan komitmen lainnya yang mendukung kegiatan ini, bertujuan untuk menekan seminimal mungkin terjadinya kasus-kasus dibidang kesehatan seperti misalnya kematian ibu melahirkan dan kematian bayi baru lahir.
Camat Kuta Utara A.A Putu Yuyun Hanura Eny melaporkan, dalam rangka menunjang program kesehatan masyarakata khususnya program GSI-B dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi, di Kecamatan Kuta Utara ditunjang dengan sarana dan prasarana kesehatan yang cukup memadai, merupakan milik Pemerintah dan Swasta, terdiri dari 1 buah puskesmas dan 5 puskesmas pembantu, 2 buah klinik bersalin, 78 buah posyandu, 49 praktek Dokter umum, 6 orang praktek dokter spesialis, diantaranya 4 dokter kandungan dan 2 orang dokter anak, dokter umum 49 orang, bidan praktek swasta sebanyak 29 orang dan bidan PTT 4 orang. Pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan Kuta Utara merupakan kegiatan yang terpadu dan terintegrasi, mulai dari pembinaan yang dilaksankan oleh kelompok kerja tetap (POKJATAP) GSI-B KAbupaten Badung, Satgas GSI-B Kecamatan Kuta Utara dan Satgas GSI-B Desa/Kelurahan se-Kecamatan Kuta Utara serta melibatkan Institusi terkait dan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan penyusunan rencana kerja satgas kecamatan berdasarkan kegiatan pokok GSI-B dengan dukungan dana yang bersumber dari APBD KAbupaten Badung dan Swadaya masyarakat.
Sementara itu Ketua Tim Lomba Kecamatan Sayang Ibu-Bayi Kepala BP3A Provinsi Bali yang diwakili Sekretaris Ida Ayu Nyoman Candrawati Kabid Perlindungan Perempuan BP3A Provinsi Bali menyampaiakan,Kegiatan penilaian Gerakan Sayang Ibu-Bayi Lahir dalam rangka menyambut HUT Pemerintah Provinsi Bali, Penilaian GSI-B dilaksankan di 9 Kabupaten/Kota se-Bali, untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan revitalisasi GSI-B di tingkat Kecamatan. Dengan adanya penilaian Kecamatan Sayang Ibu-Bayi Baru Lahir diharapkan peran pembinaan dan fasilitasi Kabupaten/Kota dan Provinsi menjadi lebih optimal. Kegiatan lomba GSI-B merupakan suatu amanat dalam rangka ikut mengupayakan peningkatan kualitas hidup yangb muaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Gerakan saying Ibu dan Bayi baru lahir ini menjadi perlu untuk di evaluasi, karena secara nyata sejak dicanangkan oleh Presiden pada tanggal 22 Desember 1996 dan sudah direvitalisasi kembali oleh Ibu Negara di Tahun 2007 ternyata telah memberikan konstribusi dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Ini berarti bahwa masyarakat melalui gerakan ini telah dapat memaknai secara benar maksud dan tujuan dari Gerakan Sayang ibu tersebut, sehingga dapat mendorong partisipasi aktif serta peran sertanya untuk melakukan upaya-upaya yang berbasis kebersamaan, kepedulian terhadap sesama, khususnya perhatian kepada Ibu hamil, Ibu bersalin dan Ibu nifas serta bayi baru lahir. Hal ini menjadi penting mengingat bahwa SDM yang berkualitas akan dapat dihasilkan melalui pembinaan tumbuh kembang dan pola asuh anak sejak dini, sehingga peran orang tua dan anggota keluarga menjadi hal yang mutlak dan perlu mendapat pembinaan yang terstruktur dan terpola. RED-MB